Gara-gara BPJS, kebutuhan stok darah di Semarang melonjak 40 %
Merdeka.com - Kebutuhan darah segar bagi warga Kota Semarang Jawa Tengah, pada pertengahan tahun ini melonjak tajam. Peningkatan kebutuhan darah segar sebanyak itu dipicu naiknya jumlah pasien rumah sakit yang berobat dengan menggunakan layanan BPJS.
"Saat ini permintaan semua jenis darah dan golongan darah di sini meningkat tajam," kata Kepala Kantor PMI Kota Semarang, Rini Astuti, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Senin (18/8).
Menurut Rini, meningkatnya permintaan darah juga dipicu adanya permintaan tertunda dari warga pasca-Lebaran. Meski begitu, dia menargetkan bisa melayani 100 persen stok darah untuk warga Kota Semarang.
Naiknya kebutuhan darah segar itu, bisa dilihat dari jumlah stok darah yang disediakan oleh petugas PMI sampai pertengahan bulan ini. Tercatat, stok ketersediaan darah segar saat ini telah mencapai 2.938 kantong. Kantong-kantong darah itu tersedia untuk semua golongan dan jenis darah.
Dengan stok darah berjumlah 2.938 kantong itu, Rini berharap mampu memenuhi kebutuhan darah segar bagi warga Kota Atlas. "Semoga stok darah di Kota Semarang aman," terang Rini.
Naiknya jumlah pasien BPJS, kata Rini, juga membuat order darah kini naik sampai 30-40 persen. Bila pada bulan lalu jumlah darah segar yang tersedia masih kisaran 6.500 kantong untuk semua rumah sakit di dalam maupun luar Kota Semarang. Namun, dari awal Agustus hingga pertengahan Agustus ini jumlahnya sudah mencapai 4.500 kantong.
"Lonjakan permintaan darah segar khususnya terjadi di RSUP Dr Karyadi. Mereka sekarang selalu minta 50 persen stok darah dari jumlah stok yang tersimpan di kantor PMI," urainya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
1,2 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek di Arus Balik Lebaran 2024
Volume lalu lintas meningkat 3,4 persen dengan total 1.187.490 kendaraan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaHarga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaDigelar saat Bulan Ramadan, Begini Keseruan Kegiatan Pasar Murah "Semar Mesem" di Sleman
Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
Baca Selengkapnya