Gandhi dan Hari Antikekerasan Internasional
Merdeka.com - Jika di Indonesia setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, di dunia internasional, pada hari yang sama adalah peringatan Hari Antikekerasan Internasional. Dua peringatan hari itu sama-sama berasal dari penetapan (badan) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bedanya, peringatan Hari Batik Nasional merupakan respons lanjutan Indonesia atas peresmian batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi milik Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Sementara Hari Antikekerasan Internasional ditetapkan langsung lewat resolusi Majelis Umum PBB pada 15 Juni 2007.
2 Oktober sebagai Hari Antikekerasan Internasional diambil karena Mahatma Gandhi lahir pada tanggal itu 144 tahun lalu, atau pada 1869. Pemimpin pergerakan kemerdekaan India itu wafat pada 30 Januari 1948 dengan tetap merawat keyakinannya: melawan tanpa kekerasan (ahimsa). Karenanya, hingga kini Gandhi dikenal sebagai pencetus filosofi dan strategi 'non-violence'.
Menurut resolusi Majelis Umum PBB bernomor A/RES/61/271 of 15 June 2007, peringatan Hari Antikekerasan Internasional diresmikan demi penyebarluasan pesan antikekerasan, termasuk lewat pendidikan dan penyadaran publik.
"Resolusi tersebut menegaskan kembali 'relevansi universal prinsip antikekerasan' dan keinginan 'untuk menjamin budaya damai, toleransi, pemahaman dan antikekerasan'," demikian seperti dikutip dari situs PBB, Rabu (2/10).
Di negara seperti Indonesia, kekerasan sudah menjadi pemberitaan sehari-hari. Dalam semester I tahun ini saja, kekerasan pada anak terjadi sebanyak 1.032 kasus. Menurut data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), lebih dari separuh kasus tersebut adalah kekerasan seksual.
Belum lagi kekerasan terhadap perempuan, jurnalis, dan pelanggaran HAM masa lalu yang hingga kini belum terselesaikan. Sebut saja penculikan aktivis 1997/1998, kasus Semanggi, Tanjung Priok, dan sebagainya yang banyak memakan korban jiwa.
Negara seolah tidak ingin mengupayakan keadilan bagi keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu. Padahal, seperti kata Gandhi, "An unjust law is itself a species of violence. (Hukum yang tidak adil itu merupakan jenis kekerasan sendiri)."
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya
Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.
Baca SelengkapnyaHari Ibu 22 Desember atau 14 Mei? Ternyata Begini Sejarahnya
Hari Ibu di Indonesia, diperingati setiap 22 Desember setiap tahunnya menjadi momen penting secara nasional. Apa bedanya dengan mother days di seluruh dunia?
Baca Selengkapnya23 Februari Terbentuknya Organisasi Standarisasi Internasional, Ini Sejarahnya
ISO mengatur standar bagi banyak hal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.
Baca Selengkapnya11 Januari Hari Terima Kasih Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
Peringatan ini dirayakan secara global, sebagai bentuk gerakan untuk terus menyebarluaskan budaya terima kasih.
Baca Selengkapnya26 Februari Peringati Black Lives Matter Day, Begini Sejarahnya
Black Lives Matter adalah nyanyian yang menentang diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang kulit hitam.
Baca SelengkapnyaHari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan
Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca Selengkapnya15 Desember Hari Teh Internasional, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya
Peringatan Hari Teh Internasional untuk merayakan keunikan dan kesehatannya.
Baca Selengkapnya5 Contoh Kata Pembuka Jalan Sehat Hari Kemerdekaan RI Ke-78
Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus mendatang. Berikut contoh kata pembuka jalan sehat yang bisa jadi referensi.
Baca Selengkapnya