Merdeka.com - PT Indoguna Utama ternyata sempat tiga kali gagal dalam mengajukan izin penambahan kuota impor daging sapi. Mereka pun lantas melobi mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq untuk membantu meloloskan permohonan penambahan kuota impor daging sapi.

Dalam surat dakwaan dua Direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendy, dan H. Juard Effendi, disebutkan pada 5 Oktober 2012 Direktur Utama PT IU, Maria Elizabeth Liman, bertemu dengan Direktur PT Radina Niaga Mulia dan ketua Asosiasi Benih Indonesia, Elda Devianne Adiningrat, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Dalam pertemuan itu Maria meminta Elda buat membantu menaikkan jumlah impor daging sapi.

"Elda mengenalkan Maria kepada orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, dan minta dibantu buat menambah kuota impor daging sapi," kata Jaksa Mochammad Rum saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (24/4).

Ahmad Fathanah kemudian meminta Maria membuat surat permohonan penambahan kuota impor daging kepada Pusat Perizinan dan Investasi Kementerian Pertanian. Dia berjanji akan memantau proses selanjutnya.

Pada 8 November 2012, Maria lalu meminta Juard mengajukan surat permohonan penambahan kuota impor daging sapi prime cut pada semester II sebanyak 500 ton. Surat itu ditujukan kepada Menteri Pertanian Suswono. Surat itu diantar oleh Juard dan Elda kepada Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian, Suharyono. Suharyono meneruskan surat itu kepada Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro. Beberapa hari kemudian, Ahmad yang mengaku sebagai ustaz Ahmad, orang suruhan Luthfi, bertemu Syukur, dan membahas apakah dia dapat membantu perizinan itu. Pada 26 November 2012, Kementerian Pertanian menolak permohonan itu, dengan alasan Menteri Pertanian Suswono belum menginstruksikan adanya penambahan kuota impor daging sapi pada 2013.

Sehari kemudian, Juard memerintahkan stafnya bernama Priyoto kembali mengajukan permohonan kuota impor daging sapi atas nama PT Indoguna Utama, dan tiga perusahaan lain yang termasuk grup Indoguna. Yakni PT Sinar Terang Utama, CV Cahaya Karya Indah, dan CV Surya Cemerlang Abadi. Tetapi, tiga hari kemudian permohonan empat perusahaan itu ditolak lagi oleh Kementerian Pertanian.

Frustasi dengan penolakan itu, Maria kembali menghubungi Elda. Kali ini dia mendesak ingin segera dipertemukan dengan Luthfi Hasan Ishaaq. Elda lantas mengontak Ahmad, menyampaikan permintaan Maria. Gayung bersambut, Luthfi bersedia bertemu Maria. Pertemuan pun terjadi pada 28 Desember 2012, di Restoran Angus Steak House di Chase Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, Maria menjelaskan soal tingginya harga daging sapi dan teknis impor daging sapi, serta alasan mengapa perlunya penambahan kuota impor daging sapi. Maria juga meminta Luthfi mendesak Suswono mau segera menambah kuota impor daging sapi. Luthfi pun menyanggupi permintaan itu. Dia juga janji mempertemukan Maria dengan Suswono.

Namun, tentu hal ini tidaklah gratis. Luthfi sempat meminta Maria menyumbang buat kampanye Safari Dakwah PKS di Sumatera. Maria setuju dan memberikan duit Rp 300 juta buat kegiatan itu lewat Luthfi.

Tidak berhenti sampai di situ, pada 28 Januari 2013, Ahmad meminta duit Rp 1 miliar kepada Maria, dengan dalih buat 'kegiatan operasional' Luthfi. Maria mengabulkan permintaan itu. Uang itu diberikan sehari kemudian. Saat itulah, tim Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Ahmad, Arya, dan Juard. Sementara Luthfi ditangkap sehari kemudian.