Merdeka.com - Alana (23), seorang wanita pemandu karaoke (PK) ditemukan tewas di sebuah kamar karaoke yang terletak di Jalan Gajahmada Semarang, Senin (27/8) dinihari. Diduga, tewasnya PK asal Wonosobo, Jateng tersebut itu disebabkan terjatuh dalam kondisi mabuk.

Dari hasil informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, awal mula kejadian wanita tersebut tewas sesaat setelah mengalami pendarahan hebat karena kondisi tubuh korban tertusuk pecahan kaca meja di salah satu room karaoke.

"Alana bekerja sebagai PK secara freelance (tenaga lepas) itu dipanggil oleh pengelola karaoke untuk menemani pelanggan. Berlangsung cukup lama selama beberapa jam, korban menemani bernyanyi pelanggan di dalam room," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya berinisial RB kepada wartawan.

"Diduga karena Alana dalam kondisi mabuk berat, dia bernyanyi tak terkontrol sampai naik ke atas atas meja yang ada di dalam room karaoke itu. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba dia langsung terjatuh. Tubuh Alana menimpa meja kaca hingga pecah," ujar pemandu karaoke berinisial RB, teman korban kepada wartawan.

Saat dicek, lanjut RB, ternyata serpihan dan pecahan kaca tersebut ada yang menusuk dan menancap di sejumlah bagian di tubuh Alana, di antaranya di bagian dada korban Alana. Seketika, korban Alana lemas tak berdaya dalam kondisi bersimbah darah.

"Mungkin karena saking banyaknya darah yang keluar dari dalam dada, Alana akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya," tambah RB.

Kejadian tersebut terkesan ditutup-tutupi oleh pihak pengelola karaoke setempat. Sehingga pihak Kepolisian Sektor Semarang Tengah mengaku belum mendapatkan informasi terkait tewasnya PK di salah satu tempat karaoke di wilayah Semarang Tengah itu.

"Kami belum mendapat informasi. Tidak ada TKP di wilayah kami," kata Kapolsekta Semarang Tengah Kompol Prayitno, saat dikonfirmasi wartawan.