Fuad terduga teroris tewas ditembak karena akan teror Kediri
Merdeka.com - Fuad alias Jaka alias Roni (30) terduga teroris yang tewas dalam operasi penyergapan Tim Densus 88 Mabes Polri di rumahnya di Dusun Nglarangan Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ternyata berniat merencanakan aksi teror di Kediri. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Penindakan Tim Densus 88 Anti Teror Kombes Pol Ibnu pada wartawan di lokasi kejadian.
"Roni alias Jaka alias Fuad ini pulang ke Kediri bukan untuk jalan-jalan, melainkan akan melakukan aksi di Kediri. Makanya kita langsung cegah. Dia merupakan jaringan teroris Poso, kelompoknya Santoso (DPO teroris)," kata Kombes Pol Ibnu, Jumat (16/1).
"Fuad adalah spesialis eksekutor karena sudah melakukan penembakan terhadap sejumlah anggota kepolisian," ujar Ibnu usai melakukan aksi penggeledahan di rumah Suyadi, orangtua dan kakek Roni, Jumat (16/1).
Namun Ibnu tidak menjelaskan teror apa yang akan dilakukan di Kediri. "Sebelum melakukan teror, petugas yang sudah mengendus keberadaan tersangka langsung mengejarnya ke Kediri. Kurang lebih selama dua minggu sebelum penyergapan petugas sudah berada di sekitar rumah Suyadi, orang tua Roni untuk melakukan penyelidikan dan pengintaian," terang Ibnu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnyasaat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaMomen kocak jenderal polisi eks ajudan Wapres saat ikut meriahkan perayaan HUT RI ke-78.
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca Selengkapnya"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca SelengkapnyaIrfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca Selengkapnya