Fuad Rahmany enggan ungkap alasan bail out Bank Century
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany, mencoba menutupi bagaimana rapat proses penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP). Dia berdalih bukan pengambil kebijakan, dan meminta supaya hal itu ditanyakan kepada Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Fuad, yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, hari ini diperiksa sebagai saksi untuk kesekian kalinya dalam perkara dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Menurutnya, dia hanya diundang untuk memberikan pendapat dalam rapat pada pengambilan keputusan bail out Bank Century pada 24 November 2008.
"Tidak tahu. Itu tidak dibahas, aku tidak ikut campur urusan itu. Jangan tanya aku terlalu banyak, aku waktu itu diundang untuk menjadi narasumber saja. Dan aku hanya duduk manis. Yang rapat dan mengambil keputusan itu KSSK," kata Fuad kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9).
Dalam pemeriksaan, Fuad mengaku diperdengarkan lagi rekaman rapat pada empat tahun lalu. Lantas, saat ditanya apakah dia pernah menyatakan Bank Century tidak layak ditetapkan sebagai bank gagal dan diberi FPJP, dia mengelak. Padahal usai diperiksa beberapa waktu lalu di KPK, dengan tegas dia menyatakan Bank Century tidak layak dikategorikan sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Aku bukan tidak setuju, saya kemudian memberikan pandangan saja. Tapi yang tanggal 24 November aku tidak bicara apa-apa," ujar Fuad.
Fuad pun berdalih tidak tahu soal munculnya angka FPJP sebesar Rp 6,7 triliun yang dikucurkan buat Bank Century saat itu. Dia mengatakan tidak pernah ikut merumuskan jumlah dana talangan buat Bank Century.
"Aku tidak tahu kalau anggarannya mencapai segitu. Aku tidak ikut-ikutan, tidak ada angka mencapai segitu, pada saat itu," lanjut Fuad.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia
Pria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal
JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank BTN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Ini Dia Susunan Terbarunya
Perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaBanyak BPR Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp329 Miliar Sepanjang 2023
Saat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaKetua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api
Empat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.
Baca SelengkapnyaSindikat Penipuan Modus Limit Kartu Kredit Dibongkar Polisi, Empat Pelaku Ditangkap
Keempat pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank untuk mengelabui korbannya.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang
Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca Selengkapnya