Merdeka.com - Diciduknya Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK terkait dugaan suap impor daging sapi membuat banyak pihak bertanya, apa sebenarnya motif dan kepentingan Luthfi dalam kasus impor daging? Seperti yang diketahui, Luthfi adalah anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, bukan ekspor impor ataupun perdagangan.

Lalu siapa aktor yang memuluskan praktik dalam skandal suap impor daging sapi ini? Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengendus adanya dugaan keterlibatan Menteri Pertanian Suswono dalam kasus suap ini.

Alasannya, FITRA mengindikasikan hal ini karena Suswono merupakan kader PKS sehingga korelasi keterlibatan Suswono dalam kasus ini pun semakin menguat.

"Penanggungjawab (secara prosedural) kuasa pengguna anggaran pastinya kementerian (Mentan, Suswono), meskipun secara teknis mungkin Dirjen Ternak dan Kesehatan Hewan," kata Sekretaris Jendral (Sekjen) FITRA Yuna Farhan usai menghadiri Launching Open Budget Index 2012 di Rumah Makan Bumbu Desa, Jakarta, Minggu (3/2).

Yuna menyebut, kasus kuota daging impor ini terkait perizinan di Kementerian Pertanian. Sehingga dugaan keterlibatan Suswono dalam skandal ini juga patut diperhitungkan.

"Seberapa terbuka pun kuota impor daging sapi, tapi dalam praktiknya, lewat jalur non resmi (penyuapan) sangat mungkin terjadi," katanya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, FITRA mendesak KPK segera memeriksa Suswono terkait dugaan keterlibatan dalam kasus penyuapan ini. "Maka dari itu, FITRA berharap dan mendorong KPK memeriksa Mentan sebelum bukti-bukti yang ditemukan kabur dan tidak jelas," tambahnya.

Selain itu, FITRA juga berharap KPK dapat memperluas penyelidikan karena diduga bukan hanya PT Indoguna Utama yang melakukan suap. Tetapi juga perusahaan lain dalam kasus impor daging ini.

"Oleh karena itu, KPK jangan berhenti di PT (Indoguna Utama) ini saja, banyak PT yang dapat jatah kuota impor," tandasnya.