Fenomena Water Spout di Perairan Buleleng Bali Jadi Tontonan Warga
Merdeka.com - Fenomena water spout kembali terjadi di kawasan Buleleng, Bali pada Senin (15/11). Video water spout itu terekam oleh warga yang sedang melakukan upacara di Pura Dalem Puri Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Dari video yang viral itu, terlihat water spout itu terlihat berputar-putar dengan angin yang yang begitu kencang. Sementara, dalam caption video itu dituliskan, "Melihat lebih jelas fenomena angin puting beliung di kawasan Pura Dalem Puri Kubutambahan, Buleleng,".
Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali Dwi Hartanto mengatakan water spout memang sering terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan.
"Iya itu, water spout sering terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan," kata Dwi saat dikonfirmasi Senin (15/11) malam.
Bila terjadi di darat maka disebut angin puting beliung dan jika terjadi di perairan disebut water spout. "Kalau terjadi di darat namanya puting beliung, kalau di laut, danau namanya water spout," jelasnya.
Dia menyebut bahwa fenomena itu tidak hanya terjadi di Perairan Buleleng saja dan di Selat Bali. Water spout juga terjadi ketika ada awan cumulonimbus atau jenis awan kumulus yang bercampur dengan badai guntur dan hujan lebat.
"Tidak juga, pernah terjadi di Selat bali. Kebetulan di sana ada awan awan cumulonimbus yang menyebabkan timbulnya water spout," ujarnya.
BMKG meminta warga yang melihat fenomena tersebut agar menjauh dan tidak mendekatinya karena sangat berbahaya. "Iya, warga harap berhati-hati jangan mendekat ke pusaran tersebut," ujar Dwi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaMelihat Lebih Dekat Fenomena Gugurnya Lava Pijar Merapi, Bikin Merinding
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnya