Merdeka.com - Terdakwa dugaan kasus penusukan Raafi Aga Winasya Benjamin siswa Pangudi Luhur (PL), Sher Mohammad Febry Awan alias Febry menyatakan siap menjalani sidang. Ia meyakini bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak melakukan penusukan terhadap Raafi.

"Saya siap, saya yakin tidak bersalah," terang Febry kepada wartawan di ruang tunggu tahanan PN Selatan, Senin (2/4).

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak mengetahui motif di balik dirinya dijadikan tersangka dalam kasus ini. Febry yang mengenakan batik lengan panjang ini juga menyatakan ia juga tidak mengetahui barang bukti berupa baju yang berlumuran darah. Ia ingin fakta persidangan yang membuktikan.

"Ada motif di belakang ini saya nggak tau, atas dasar apa saya ditangkap, baju saya berdarah saya minta dibuktikan di persidangan," terangnya.

Sebelumnya berkas perkara Raafi sudah dilimpahkan oleh kejaksaan tinggi negeri (Kejari) pada tanggal (12/3). Dalam berkas tersebut tercatat atas nama terdakwa Muhammad Febry Awan (Febry). Satu berkas lagi atas nama 6 orang tersangka yang diduga kuat ikut melakukan pengeroyokan terhadap Raafi.

Febry dikenakan pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 170 ayat 2 KUHP tentang pengeroyokan dan juga pasal 351 ayat 3 Junto 55 KUHP tentang penganiayaan.

Semantara Enam pelaku pengeroyokan termasuk istri Febry belum dimejahijaukan. Enam pelaku tersebut dikenakan pasal berlapis yaitu Pasal 170 ayat (1) KUHP, Pasal 351 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.

Sekadar untuk diketahui Polres Metro Jakarta Selatan sebelumnya telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus penganiayaan Raafi. Mereka adalah Sher Mohammad Febry Awan, Martoga, Helmi, Fajar, Robie Hatim, Connie, dan Abel.

Raafi sendiri sebelumnya diduga tewas akibat pengeroyokan di sebuah tempat hiburan Shy Rooftop Kemang pada 5 November 2011 lalu. Ia tewas akibat luka tusuk di perut akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh kelompok Febry.