Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta seputar hari buruh internasional dan di Indonesia

Fakta seputar hari buruh internasional dan di Indonesia May Day di belahan dunia. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Genderang perjuangan buruh telah dimulai sejak abad 19 saat kapitalisme industri menekan kaum pekerja. Pemberontakan buruh ditandai aksi demonstrasi dengan berbagai tuntutan. Mulai dari kenaikan upah, penghapusan sistem kerja outsourcing dan peningkatan kesejahteraan serta kelayakan hidup pekerja.

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Ini berawal dari kekesalan buruh-buruh di Amerika Serikat yang merasa adanya ketidakadilan dalam sistem pekerjaan pada 1886 di mana buruh harus bekerja selama 16 jam dalam sehari. Serikat Pekerja ini kemudian melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut diberlakukannya 8 jam kerja setiap hari serta kenaikan upah yang layak.

Pemogokan pertama kelas pekerja atau buruh Amerika Serikat terjadi pada tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

may day di belahan dunia

May Day di belahan dunia ©AFP PHOTO

Setelah era itu, ada dua orang yang dianggap menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja yakni Peter McGuire dan Matthew Maguire. Mereka pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut pengurangan jam kerja. McGuire berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. Bahkan saat itu McGuire terkenal dengan sebutan 'pengganggu ketenangan masyarakat'.

Pada 1881, McGuire pindah ke St Louis, Missouri dan memulai mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America. Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS. Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Akhirnya 1 Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

femen may day di prancis

Femen May Day di Prancis ©AFP PHOTO

Pada 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada tanggal 4 Mei 1886, para demonstran melakukan pawai besar-besaran. Polisi Amerika kemudian mengambil tindakan keras dengan menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati. Para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir.

Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia. Dan mulai saat itulah 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day.

demo buruh di kawasan industri pulogadung

Demo buruh di Kawasan Industri Pulogadung ©2015 merdeka.com/imam buhori

Di Indonesia, peringatan May Day dimulai sejak 1920. Namun di masa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto hari buruh tidak lagi diperingati di Indonesia. Sejak itu 1 Mei bukan lagi hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 jadi hantu yang menakutkan bagi di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis) telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

demo buruh

Demo buruh ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi besar-besaran di berbagai kota. Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori 'membahayakan ketertiban umum'.

Peringatan Hari Buruh Internasional juga konon memiliki keterkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional, yang cuma selisih sehari, 1 Mei dan 2 Mei. Karenanya, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara pemilik nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat menerjemahkan syair Internationale, lagu perjuangan kaum buruh (kiri) internasional, dari Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia.

Syair lagu itu sejatinya ditulis dalam Bahasa Prancis (L'Internationale) oleh Eugne Pottier pada tahun 1871. Lagu itu kemudian digubah oleh Pierre Degeyter pada tahun 1888.

Ki Hajar memang baru lahir setahun setelah lagu itu digubah, yakni 2 Mei 1889. Namun kedekatan tanggal lahir Ki Hajar, yang kemudian dijadikan Hari Pendidikan Nasional, dengan May Day (1 Mei), seakan menyiratkan bahwa pendidikan dan perjuangan buruh mempunyai musuh yang sama: imperialisme dan kapitalisme!

Lewat saduran Ki Hajar itu, lagu Internationale mulai dikenal luas di Indonesia pada 1920-an. Lagu tersebut kemudian dipopulerkan pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) selama tahun 1951-1965.

Internasionale

Bangunlah kaum jang terhina,

Bangunlah kaum jang lapar.

Kehendak jang mulja dalam dunia.

Senantiasa tambah besar.

Lenjapkan adat dan faham tua

kita Rakjat sadar-sadar.

Dunia sudah berganti rupa

Untuk kemenangan kita.

Perdjoangan penghabisan,

Kumpullah melawan.

Dan Internasionale

Pastilah di dunia.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hari Ibu 22 Desember atau 14 Mei? Ternyata Begini Sejarahnya

Hari Ibu 22 Desember atau 14 Mei? Ternyata Begini Sejarahnya

Hari Ibu di Indonesia, diperingati setiap 22 Desember setiap tahunnya menjadi momen penting secara nasional. Apa bedanya dengan mother days di seluruh dunia?

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Maret: Peringatan Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah dan Tujuannya

8 Maret: Peringatan Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah dan Tujuannya

Hari Perempuan Internasional adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada 8 Maret.

Baca Selengkapnya
11 Januari Hari Terima Kasih Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya

11 Januari Hari Terima Kasih Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya

Peringatan ini dirayakan secara global, sebagai bentuk gerakan untuk terus menyebarluaskan budaya terima kasih.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
5 Contoh Piagam Penghargaan Lomba 17 Agustus yang Mudah, Begini Cara Membuatnya

5 Contoh Piagam Penghargaan Lomba 17 Agustus yang Mudah, Begini Cara Membuatnya

Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, biasanya masyarakat akan mengadakan lomba 17 Agustus. Berikut contoh piagam penghargaan lomba 17 Agustus yang mudah.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya