Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-fakta PSK cantik asal Maroko jual diri di Puncak

Fakta-fakta PSK cantik asal Maroko jual diri di Puncak Turis arab di Puncak. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Kasus prostitusi melibatkan warga negara asal Maroko di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bukan hal baru di telinga masyarakat. Fakta itu terungkap menyusul beberapa kali Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, menangkap WNA asal Timur Tengah itu tengah melayani pria hidung belang di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Teranyar, dalam operasi yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi sejak 4-11 Mei 2015, dua wanita cantik berkewarganegaran asal Maroko diamankan. Keduanya diduga menjadi korban perdagangan manusia untuk dijadikan pemuas syahwat pria hidung belang.

"Kami masih mendalami kasus ini, karena dari hasil pemeriksaan keduanya yang diketahui bernama Hafida dan Mina ini datang ke Indonesia dengan menggunakan bebas visa wisata, namun kenyataannya mereka dipekerjakan sebagai wanita penghibur," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Filianto Akbar di Sukabumi, Jumat (15/5).

Penangkapan terhadap PSK asal Maroko bukan pertama kali dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi. Bahkan pada Desember 2014 silam, 19 wanita asal Maroko ditangkap karena warga merasa resah dengan keberadaan para wanita tersebut yang kerap keluyuran malam hari.

Dari penelusuran petugas tak jarang beberapa fakta mencenangkan didapatkan dalam penggerebekan tersebut. Di antaranya wanita Maroko tersebut diketahui menempati vila di beberapa lokasi di Kecamatan Cisarua, dengan menyewa kepada pemilik vila melalui penjaganya untuk melayani pria hidung belang yang sudah memesannya.

Apa saja fakta lain seputar PSK cantik asal Maroko jual diri di Puncak? Berikut rangkuman merdeka.com, Sabtu (16/5):

Bertarif Rp 6 juta

Fenomena wisatawan Timur Tengah atau turis Arab yang banyak berada di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat mempunyai cerita lain. Kedatangan mereka nyatanya tidak hanya untuk menikmati liburan, banyak pula yang mencoba peruntungannya di wilayah berudara sejuk ini, yakni menjadi PSK.Paras mereka memang cantik khas negeri Arab. Berkulit putih, bermata cokelat, berhidung mancung, berambut panjang kecokelatan. Jika berjalan di kawasan Puncak, mereka selalu menjadi perhatian para pria lokal atau turis Arab.Namun tak sembarangan untuk mencicipi pekerja seks komersial (PSK) impor ini. Harga yang ditawarkan pun terbilang mahal untuk sekali main."Cewek Maroko itu harganya Rp 5 juta sampai Rp 6 juta semalem," kata Yaya, tukang ojek di kawasan Puncak.Menurut Yaya, PSK asal Maroko ini biasanya menyewa vila untuk sebulan. Harga sewa tempat tinggal mereka juga terbilang mahal."Bisa Rp 11 juta untuk nyewa vilanya sebulan," ujarnya.Di tempat tinggalnya, para PSK Impor ini tidak hidup sendiri. Mereka juga berkelompok. "Satu vila bisa tiga sampai empat orang," ungkapnya.

Mahir bahasa Sunda

Belasan perempuan asal Maroko itu ditangkap saat tim Imigrasi Bogor melakukan razia di kawasan Puncak, Jawa Barat, Rabu (3/12) malam. Mereka diciduk dari beberapa vila di daerah Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Mereka kemudian diangkut petugas ke kantor Imigrasi Bogor, Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor.Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman mengatakan razia dilakukan setelah tim terlebih dulu menangkap dua perempuan asal Maroko ditengarai sebagai PSK. Hal itu terbongkar setelah petugas melakukan penyelidikan dengan cara menyamar.Lukman menjelaskan, beberapa dari perempuan Maroko ditangkap petugas diketahui ada yang berulang kali datang ke Indonesia. "Ada yang sudah bisa bahasa Indonesia bahkan Bahasa Sunda," kata Lukman. Meski demikian, Imigrasi menyatakan proses penyelidikan dan pengembangan akan berjalan terus Masih dalam penyelidikan. Maka dari itu tidak boleh diungkap ke depan publik lantaran dikhawatirkan pelaku utama lolos."Apakah hanya mereka saja, apakah ada yang lain. Kita kan enggak tahu nih. Bisa saja mereka mengatakan ke Indonesia hanya senang-senang," ucap Agung.

Berusia 20 sampai 30 tahun

Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman menjelaskan, keberadaan wanita Maroko tersebut telah meresahkan masyarakat sekitar. Para wanita Maroko itu menempati sebuah vila di beberapa lokasi di kawasan Puncak. Mereka ada yang sudah satu bulan tinggal di Puncak dan ada juga baru satu minggu bahkan satu hari.Rata-rata wanita Maroko yang terjaring razia petugas tersebut berusia antara 20 sampai 30 tahun. Mereka khusus bekerja melayani wisatawan asing yang ada di kawasan tersebut.Untuk sekali pakai, mereka dikenai tarif mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta untuk 'short time'. Cara memesan mereka juga bermacam-macam, ada yang melalui perantaranya yang merupakan orang lokal, ada juga yang menjajakan diri sendiri."Mereka kerap keluar setiap magrib dan melakukan pesta setiap malamnya, sehingga mengganggu ketertiban umum," kata Herman.

Ramai jelang Tahun Baru

Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang) Cianjur, Jabar, menduga pekerja seks komersial (PSK) asal Maroko masih banyak berkeliaran di Perumahan elite Kota Bunga, Cipanas-Puncak. Untuk itu, Kepala Kesbang Tom Danny Gadiat mengatakan, akan berkoordinasi dengan imigrasi dan Pengawas Orang Asing (POA) dalam waktu dekat untuk melakukan razia."Maka saat ini kami terus mengawasi dan memantau wilayah Cianjur yang dikhawatirkan menjadi tempat migrasi PSK asal Maroko itu. Tapi cuma satu tempat yang sedang kami bidik di Kota Bunga," kata Danny, seperti dilansir Antara, Jumat (19/12).Namun, untuk melakukan razia, pihaknya masih menunggu keputusan dari kantor imigrasi dan POA. Sehingga, razia harus dilakukan secara bersama-sama termasuk dengan Satpol PP dan kepolisian."Kalau ada yang tertangkap tentunya kami akan menyerahkannya ke kantor imigrasi, seperti beberapa waktu lalu, kami menangkap satu orang PSK asal Maroko, lalu diserahkan ke kantor imigrasi Sukabumi," kata Danny.Selain itu, pihaknya telah melakukan koordinasi untuk mengawasi maraknya PSK dan warga asing menjelang Natal dan Tahun Baru. Hal tersebut untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman bagi warga Cianjur."Pengawasan ini tidak dilakukan hanya menjelang Natal dan Tahun Baru saja, namun pada hari-hari tertentu tetap dilakukan pengawasan," katanya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta baru terungkap setelah AA, tersangka pembunuh wanita muda di Depok, diringkus polisi. Pemuda itu ternyata terlibat dua kasus kejahatan seksual.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok: Pelaku Cekik Korban Sebelum Memperkosa

Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok: Pelaku Cekik Korban Sebelum Memperkosa

Pembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.

Baca Selengkapnya
Sosok Polwan Cantik Pemberani Diterjunkan ke Papua, Ikut Operasi Damai Cartenz Hadapi KKB

Sosok Polwan Cantik Pemberani Diterjunkan ke Papua, Ikut Operasi Damai Cartenz Hadapi KKB

Ini sosok Polwan cantik yang diterjunkan langsung ikut Operasi Damai Cartenz libas KKB Papua. Simak informasi selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pacar Terlibat Prostitusi Online, Mahasiswa di Makassar Tewas Ditikam Laki-Laki Hidung Belang

Pacar Terlibat Prostitusi Online, Mahasiswa di Makassar Tewas Ditikam Laki-Laki Hidung Belang

Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.

Baca Selengkapnya
6 Fakta Aksi Puasa Massal Pekerja Rumah Tangga di Enam Kota, Dorong RUU PPRT Segera Disahkan

6 Fakta Aksi Puasa Massal Pekerja Rumah Tangga di Enam Kota, Dorong RUU PPRT Segera Disahkan

Para pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar

Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar

Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya