Fakta-fakta pesawat Aviastar hilang kontak
Merdeka.com - Insiden pesawat hilang kontak kembali terjadi di dunia penerbangan Indonesia. Kali ini nasib nahas menimpa pesawat perintis Aviastar The De Havilland Canada DHC-6-300 Twin Otter yang hilang kontak pada pukul 14.36 WITA, Jumat (2/10) kemarin.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-BRM buatan Kanada tahun 1981 yang terbang dari Masamba-Makassar, Sulawesi Selatan, itu hilang kontak pada ketinggian 8.000 kaki.
Dari data diperoleh sementara, pesawat itu mengangkut tujuh penumpang, yaitu Nurul Fatin, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M Natsir, Afif (bayi), dan Raya (bayi). Lalu kru pesawat masing-masing pilot Kapten Iri Afriadi, ko-pilot Yudhistira, dan teknisi mesin Sukris.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Muhammad Endro mengatakan, diduga wilayah tempat pesawat ini hilang kontak berada di Bua, Kota Palopo.
Waktu tempuh Masamba-Makassar hanya 70 menit. Jadi diasumsikan, bila terbang dari Masamba pukul 14.25 WITA, mestinya sudah tiba di Makassar pukul 15.35 WITA.
Hingga pukul 21.30 WIB semalam, Tim Basarnas masih terus memantau pesawat nahas itu. Namun karena kondisi tak memungkinkan, Tim Basarnas dan Senkom akan melanjutkan pencarian, Sabtu (3/10) melalui udara.
"Pagi hari besok sedapat mungkin kita berangkatkan pesawat pagi-pagi untuk kita lakukan penyisiran lewat udara," jelas GM Komersial PT Aviastar Mandiri Petrus Budi Prasetiyo di kantornya, Jalan Kalimalang, Jakarta Timur, kemarin.
Berikut fakta-fakta pesawat Aviastar hilang kontak:
Aviastar sebut pesawat yang hilang dalam kondisi layak terbang
Menurut GM Komersial PT Aviastar Mandiri Petrus Budi Prasetiyo, pesawat dengan nomor registrasi PK-BRM buatan Kanada tahun 1981 itu dalam kondisi layak terbang dan tidak mengalami hambatan."Kondisi pesawat baik dan cek terakhir 15 September lalu. Kami periksa setiap kali penerbangan dan dinyatakan dalam kondisi layak terbang," ujar Petrus di Kantor Pusat PT Aviastar Mandiri, Jalan Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (2/10).Sebelum dinyatakan hilang sore ini, pesawat jenis Twin Otter ini mulai bergabung dengan Aviastar 2015. Sejauh itu, dipastikan tak kendala yang dialami pesawat pada saat awal penerbangan."Pesawat sudah mulai operasi tahun 2003 sejak kami dapat izin terbang pertama kali. Setiap kali terbang pun ada cek kondisi pesawat," tukas dia
Cuaca dan jarak pandang bagus
Saat pesawat Aviastar hendak terbang, cuaca di Makassar dalam keadaan bagus dengan jarak pandang 90 km. Selain itu, pesawat juga cukup bahan bakar untuk penerbangan 4 jam."Kondisi cuaca bagus dan jarak pandang 90 km. Pesawat juga cukup bahan bakar, tadi diisi 2.300 pons. Itu diperkirakan terbang 4 jam dan jarak tempuh Masamba-Makassar 70 menit," papar GM Komersial PT Aviastar Mandiri Petrus Budi Prasetiyo di kantornya, kemarin.Namun tanda-tanda aneh mulai terasa setelah pada pukul 15.15 WITA, ketika pihak tower Makassar menghubungi pesawat. Kontak terus diulang setiap lima menit hingga pukul 15.39 WITA. Setelah tak ada kabar, pihak tower akhirnya menghubungi pihak Aviastar dan Basarnas Makassar."Diulang setiap 5 menit diulang kontak tak ada respon sampai Pkl 15.39 WITA akhirnya pihak tower hubungi Aviastar dan Basarnas," tandas dia.
Pesawat Aviastar 2 kali kontak ATC Bandara Hasanuddin sebelum hilang
Pada pukul 14.25 WITA, pesawat Aviastar sempat melakukan kontak dengan Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, sebelum akhirnya hilang dari radar.Jika sesuai jadwal, seharusnya pesawat sudah tiba di Makassar pukul 15.39 WITA. Hal ini disampaikan Kabid Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Agus Sasongko, dalam jumpa pers, di kantor Divisi Aviation Security merangkap pusat krisis."Kru pesawat sempat dua kali menghubungi ATC di bandara Sultan Hasanuddin, yakni pada posisi 4.500 kaki dan 8.000 kaki," kata Agus Sasongko.Dikatakan Agus, kemampuan maksimal pesawat Aviastar ini mengudara selama tiga jam saja, dengan ketinggian maksimum 8.000 kaki.
Aviastar tanggung semua biaya penumpang pesawat yang hilang kontak
Manajer Pemasaran dan Promosi PT Aviastar Mandiri Petrus Budi Prasetiyo menegaskan, semua penumpang sudah diasuransikan. Pihak maskapai berjanji bertanggungjawab atas insiden ini."Untuk biaya jika terjadi hal tidak diinginkan, semua ditanggung pihak Aviastar," terang Petrus di Kantor pusat PT Aviastar Mandiri, Jl. Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (2/10).Pihaknya mengaku sudah menginformasikan soal insiden ini pada keluarga penumpang. Untuk kebutuhan informasi bagi keluarga diserahkan sepenuhnya pada kantor perwakilan PT Aviastar di Masamba, Sulawesi Selatan."Komunikasi sudah ditangani oleh perwakilan kami di Masamba dan Basarnas Makassar," ucapnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK di Puncak Papua
Pesawat Asia One Air ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaPenampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaAngkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaSejarah Lanud Sulaiman Bandung, Diambil dari Nama Prajurit AURI yang Gugur saat Kecelakaan Pesawat
Nama Lanud Sulaiman diambil dari seorang prajurit AURI yang gugur karena kecelakaan pesawat di Kiaracondong.
Baca SelengkapnyaKisah Operasi Woyla, Hari Bersejarah Kopassus dalam Misi Pembajakan Pesawat
Sebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaKoper Pintar Pakai Baterai Litihium Tak Bisa Sembarangan di Bawa ke Pesawat, ini Aturan Terbarunya
Pengguna disarankan untuk membaca dan memahami ketentuan tersebut sebelum bepergian agar tidak mengalami kendala di bandara.
Baca SelengkapnyaSejarah 9 Januari 1941: Peluncuran Pertama Avro Lancaster, Pesawat Pengebom yang Legendaris
Dikembangkan dari Avro Manchester yang cacat, Lancaster kemudian menjadi senjata pilihan Komando Pengebom.
Baca Selengkapnya