Fahmi Idris sumbang selembar cek ke KPK
Merdeka.com - Sejak dibuka pertama kali, sumbangan untuk pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung mendapat simpati oleh masyarakat.
Posko yang gelar di depan gedung KPK itu dibuka sekitar pukul 09.00 WIB. Dan penyumbang pertama adalah mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris.
Dengan memakai batik warna kuning, Fahmi menyerahkan selembar cek kepada panitia posko yang dikomandoi oleh Indonesia Corruption Watch (ICW). Isi cek tersebut sebesar Rp 5 juta.
"Saya secara pribadi memberikan sumbangan atau donasi dalam rangka membangun gedung baru KPK. Ini duit pribadi saya, halal pastinya," kata Fahmi di depan gedung KPK Jakarta, Jumat (29/6).
Fahmi merasa terpanggil karena muak dengan tingkah Komisi III DPR yang tidak memberikan lampu hijau kepada KPK. Padahal, anggaran untuk pembangunan gedung baru sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Saya prihatin mengapa Komisi III masih memberikan tanda bintang. Saya tidak bisa menerima. Padahal pemerintah sendiri sudah mendukung," kata Fahmi.
Dukungan mengalir ini adalah sebagai bentuk protes kepada Komisi III DPR karena tidak menyetujui pembangunan gedung baru KPK. Padahal, Kementerian Keuangan sudah memberikan lampu hijau.
Akhirnya polemik terus meruncing sejak Maret lalu. KPK jauh-jauh hari sudah meminta kepada Komisi III DPR untuk menyetujui anggaran sebesar Rp 166 miliar.
Alasan pembangunan gedung baru karena gedung yang sudah ada sudah tidak mampu menampung pegawai KPK. Padahal, KPK berencana akan menambah pegawai sebanyak 400 orang untuk membantu kerja KPK agar lebih efektif.
Saat ini, jumlah pegawai KPK sekitar 700 orang. Sehingga, jika ada tambahan pegawai gedung lama tidak mampu menampung ratusan pegawai tersebut.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cari Uang Halal Buat Tambahan Penghasilan, Polisi di Kelapa Gading ini Tak Malu Jadi Tukang Tambal Ban
Demi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca SelengkapnyaMangkir dari Pemeriksaan Polisi, Hilangnya Jejak Firli Bahuri
Berawal dari pengakuan Kuasa Hukum Fahri Bachmid yang ternyata sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Firli.
Baca SelengkapnyaMahfud Minta Bawaslu dan KPK Segera Selidiki Temuan PPATK soal Transaksi Janggal Bendahara Parpol
Dana itu diduga untuk penggalangan suara pada pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Brigadir Polisi Rela Jualan Es Teh Manis di Pinggir Jalan Tanjung Priok Demi Uang Halal, ini Sosoknya
Selain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Eks Kapolri Idham Azis Berduka Cita para Jenderal Polisi Datangi Rumahnya
Kabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca SelengkapnyaPolisi Mulai Usut Kasus Kebocoran Dokumen DJKA yang Dibawa Firli Bahuri, Pelapor Diperiksa
Edy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca SelengkapnyaH+2 Idulfitri 2024, 14 Ribu Kendaraan Masuki Jalur Puncak
Polisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaPPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Cak Imin: Tidak Boleh Dibiarkan!
"Hal-hal seperti itu harus ditindaklanjuti, tidak boleh dibiarkan," kata Cak Imin
Baca Selengkapnya