Merdeka.com - Saksi Syamsurachman menyatakan Ketua Umum Gerakan Muda Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong, Fahd El Fouz alias Fahd A. Rafiq, sengaja mengajak Dendy menggarap proyek Alquran. Tetapi, menurut dia, Fahd cuma ingin memanfaatkan pengaruh ayah Dendy, Zulkarnaen Djabar, buat memuluskan proyek itu.

Pernyataan itu meluncur dari lisan Syamsu saat menjawab pertanyaan Hakim Anggota Hendra Yospin Alwi. Hakim Hendra nampaknya penasaran soal peran Dendy, sebab dalam surat dakwaan, Fahd, Syamsu, Vasko Ruseimy, dan Rizky Mulyoputro dicantumkan lebih banyak peran ketimbang Dendy.

Saat menggarap proyek Alquran, Fahd menjabat sebagai Ketua Umum Gema MKGR. Sementara Dendy adalah wakil Fahd dan menjabat Sekretaris Jenderal Gema MKGR.

"Apakah keikutsertaan Dendy dalam Gema MKGR dan proyek karena dia punya kemampuan, atau karena soal lain?" tanya Hakim Hendra dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/3).

"Setahu saya Dendy masuk Gema MKGR karena pengaruh ayahnya (Zulkarnaen Djabar). Karena Ketua Umum (Fahd) kalau ada masalah dengan proyek selalu minta bantuan ke Dendy, buat bicara dengan ayahnya," kata Syamsu.

Hakim Hendra lantas balik bertanya bagaimana cara Fahd saat meminta bantuan Dendy buat bicara kepada ayahnya, demi mengamankan proyek.

"Kalau ada masalah, Fahd selalu menghubungi Dendy dan mengatakan, 'Jen (maksudnya Sekjen, Dendy) gimana nih proyek kita? Bilang bokap (bapak-Zulkarnaen Djabar) dong'," ujar Syamsu menirukan perkataan Fahd.

Menurut Syamsu, Fahd selalu mengatakan proyek penggandaan Alquran itu harus dilakukan sesuai arahan Senior dan Panglima. Menurut Syamsu yang juga salah satu pengurus Gema MKGR, Senior dan Panglima adalah Zulkarnaen Djabar.