Evakuasi korban longsor Pantai Sadranan terhambat batuan besar
Merdeka.com - Proses evakuasi korban longsor tebing Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul, berlangsung cukup sulit. Kondisi medan yang berpasir dan batuan besar membuat alat berat beko sulit bergerak.
Untuk mengevakuasi satu korban pun membutuhkan waktu yang berjam-jam. Sejak dimulai, Rabu (17/6) pukul 15.00 Wib sampai pukul 21.30, Wib baru empat korban yang berhasil dievakuasi.
Hal tersebut dikarenakan alat berat harus bekerja ekstra hati-hati karena dikhawatirkan getarannya akan membuat longsor lagi batuan yang masih labil.
Selain itu, setiap kali alat berat mengeruk pasir, lubangnya langsung kembali tertutup pasir karena ombak pasang. Tim gabungan yang terdiri dari TRC SAR DIY, SAR Baron, BPBD, petugas Kepolisian pun berupaya membendung air laut supaya evakuasi bisa berjalan dengan cepat.
Pantauan merdeka.com, tampak terlihat Kapolda DIY, Brigjen Pol Erwin Triwanto datang ke lokasi untuk mengawasi proses evakuasi. Sementara itu kabar longsor yang mengakibatkan sepuluhan korban terjebak membuat warga berbondong-bondong untuk melihat proses evakuasi.
Pantauan merdeka.com, ratusan warga hingga kini berada di sekitar lokasi. Ngatno, sesepuh Pantai Sadranan mengatakan pengendali beko sempat tidak berani untuk mengeruk batuan yang longsor karena kondisinya yang sulit. Pengendali beko takut jika nantinya penggunaan alat berat justru menyebabkan longsor lagi.
"Tadi sempat nggak berani, tapi kita yakinkan, yang penting berhati-hati," ungkapnya di lokasi.
Sebelumnya sekitar pukul 15.00 Wib, sekitar sepuluhan orang tertimbun longsoran tebing Pantai Sadranan. Kejadian tersebut terjadi dengan cepat hingga korban tidak sempat menyelamatkan diri.
Saat ini sudah ada empat korban yang berhasil di evakuasi. Dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal, sementara dua korban lainnya selamat dengan luka patah kaki.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca Selengkapnya3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca Selengkapnya"6 meninggal dunia sudah di RSI Weleri, 1 terjepit (MD) kondektur dalam proses evakuasi," ujar Kombes Pol Satake
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca Selengkapnya