Eva: Tangani laporan Ibas, polisi jangan langgar SOP
Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) telah melaporkan saksi kunci kasus korupsi proyek Hambalang Yulianis ke Polda Metro Jaya. Laporan ini dilayangkan lantaran Ibas tidak terima disebut menerima uang sebesar USD 200 ribu dari proyek tersebut.
Polda Metro Jaya pun berjanji akan menindaklanjuti laporan ini. Terkait dengan proses tindak lanjut ini, Polda dinilai melanggar standard operating procedure (SOP) yang telah dibuat sendiri berupa Surat Edaran (SE) Kabareskrim Nomor B/345/III/2005 yang menginstruksikan penanganan kasus korupsi harus didahulukan ketimbang kasus pencemaran nama baik.
"Saya ingat bahwa Polri pernah mengeluarkan SE Bareskrim Polri Nomor b/435/III/2005 tanggal 7 Maret 2005 yang isinya semacam petunjuk pelaksanaan bahwa jika ada kasus korupsi dan pencemaran nama baik yang melibatkan para pihak yang sama, maka polisi harus mendahulukan penanganan korupsinya," ujar Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/3).
Eva mengatakan, saat kasus semacam itu terjadi, maka proses pemeriksaan terhadap laporan dugaan pencemaran nama baik baru dijalankan apabila sudah ada putusan pengadilan. "Tentu pertimbangannya bukan saja terkait aspek teknis dapat mengganggu proses hukum korupsi tetapi juga merupakan komitmen bersama terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi," terang dia.
Selanjutnya, Eva menerangkan, keberadaan surat edaran itu juga merupakan perwujudan keadilan yang diberikan oleh aparat hukum kepada masyarakat. "Setiap warga negara berhak menuntut keadilan dan menempuh jalur hukum dalam upaya tersebut," kata dia.
Eva mengingatkan, Polri dapat bertindak profesional dalam menangani pengaduan seperti laporan Ibas. "Saya berharap Polri tetap taat pada SOP tersebut dan hal itu berlaku bagi semua warga negara secara adil," harapnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'
Tanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaKisah Brigjen Polisi Dicopot Jabatan karena Tolak Perintah Kapolri, Kariernya Malah Melesat Hingga Jadi Wakapolri
Cerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembali Periksa Firli Bahuri Senin Pekan Depan Terkait Kasus Pemerasan
Firli dijadwalkan diperiksa pada 26 Februari pukul 10.00 wib di ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri lantai 6 Gedung Bareskrim Polri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Bersenjata Kawal Pelipatan Surat Suara Pemilu di Gudang Logistik Rohil
Pelipatan surat suara dilakukan oleh 259 orang. Proses pelipatan mulai dilakukan pada pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSambil Meneteskan Air Mata, Curhatan Sang Ibu Awal Kisah Damara Daftar Polisi
Cerita haru datang dari sosok casis disabilitas yang berhasil lolos dalam seleksi SIPSS tahun 2024. Sosoknya adalah Damara Prisma Suganda.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca Selengkapnya