Era SBY memimpin, banyak napi kabur dari penjara
Merdeka.com - Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), peristiwa kaburnya sejumlah napi atau tahanan dari penjara hampir sering kali terjadi. Petugas yang menjaga mereka kera menjadi sasaran karena dianggap tidak mampu menjaga mereka hingga mampu melarikan diri.
Namun, peristiwa paling gress terjadi saat kerusuhan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Kamis (11/7) lalu. Dalam peristiwa yang menewaskan 2 orang sipir dan 3 narapidana itu, 212 orang lainnya melarikan diri di tengah kericuhan, termasuk napi teroris.
Dari informasi yang diterima, pemicunya adalah ketidakpuasan narapidana atas listrik yang mati sepanjang hari sehingga mengganggu suplai air dan sebagainya. Akibatnya, para narapidana pun mengamuk dengan melakukan pengerusakan dan pembakaran di dalam area Lapas.
Kondisi itu lantas dimanfaatkan dengan cara menjebol area pembatas Lapas demi melarikan diri. Beberapa berhasil ditangkap warga saat berada di luar penjara, namun ratusan orang lainnya berhasil kabur.
Peristiwa tersebut ternyata membuat SBY gusar, dia lantas menggelar sidang kabinet terbatas usai melakukan kunjungannya ke daerah. Yang paling membuat SBY meradang adalah tidak adanya pernyataan dari pihak yang bertanggung jawab. Seharusnya, kata SBY , perlu ada pernyataan sehingga publik mendapat informasi yang tepat.
"Sampai 10 jam tanpa official statement, itu tidak bagus. Tidak harus pernyataan itu lengkap, kalau ada informasi keluarkan statement, ini harus konsisten dilakukan," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (13/7).
Dalam sepekan, polisi berhasil menangkap kembali 105 narapidana yang kabur. Namun, ratusan orang lainnya masih buron, termasuk empat napi teroris.
Setelah peristiwa kerusuhan di Tanjung Gusta, Medan. Tak lama berselang terdengar kabar sejumlah tahanan melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Baloi, Batam, Kepulauan Riau. Sebanyak 11 tahanan diketahui melarikan diri usai menyekap beberapa orang sipir yang tengah bertugas saat itu.
Polisi dengan cepat melakukan pengejaran terhadap para tahanan yang kabur. Namun, hanya satu yang berhasil tertangkap dan dimasukkan kembali ke dalam Rutan, sisanya belum diketahui keberadaannya.
Belajar dari dua kasus itu, Menko Polhukam, Djoko Suyanto , memastikan pihaknya akan mengevaluasi sistem keamanan Lapas. Salah satunya dengan cara dengan menambah kekuatan petugas lapas.
"Peningkatan kewaspadaan. Kemudian bagaimana pengelolaan di dalam lapas, jam-jam aplus, jam-jam istirahat petugas, istirahat napi. Kalau memungkinkan, petugasnya harus ditambah, itu dievaluasi," ungkap Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/7).
Djoko membantah pemerintah telah kebobolan atas kaburnya napi di dua rumah binaan itu. Meski demikian, dia mengimbau kepada aparat lapas untuk tidak lengah dalam mengawasi aktivitas penghuni lapas maupun rutan.
"Sama saja kalau ada pencuri tingkatkan penjagaan di rumah masing-masing kan ada pencuri juga. Jadi yang jelas orang akan melakukan tindak kejahatan tunggu lengah kita. Maka itu jangan lengah kita semua," pintanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaKetahui penyebab batuk berdahak pada bayi dan cara tepat mengatasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaDBD dapat mengakibatkan gejala yang parah hingga mengancam nyawa, sehingga edukasinya penting dipahami.
Baca SelengkapnyaMemencet jerawat merupakan hal yang haram dilakukan karena bisa menimbulkan berbagai masalah kulit.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca Selengkapnya