Eksploitasi sumur panas bumi Rantau Dedap dimulai dan akan hasilkan listrik 220 MW
Merdeka.com - Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Rantau Dedap yang berada di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan telah memasuki tahap eksploitasi. Tahap ini ditandai dengan penajakan sumur RD-I3 yang merupakan sumur eksploitasi pertama oleh Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, didampingi oleh Direktur Panas Bumi, Ida Nuryatin Finahari pada Sabtu (4/8).
Proyek PLTP Rantau Dedap ini akan memberikan tambahan penerimaan negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar USD 106,87 juta untuk masa eksploitasi dan pemanfaatan dan pendapatan lainnya.
Dengan rincian, Total Iuran eksplorasi sebesar USD 626.460, Total Iuran Tetap selama eksploitasi dan pemanfaatan (30 Tahun) sebesar USD 4,25 juta, PNBP Iuran produksi/royalti dengan asumsi pembangkitan listrik 681,9 GWh/tahun sebesar USD 85 juta selama masa eksploitasi dan pemanfaatan, Bonus Produksi untuk 3 Kabupaten Muara Enim, Lahat dan Pagar Alam sebesar USD 17 juta selama masa Produksi. Penerimaan negara ini belum termasuk penerimaan dari sektor pajak.
Eksploitasi sumur panas bumi Rantau Dedap ©2018 Merdeka.com
PLTP Rantau Dedap akan dikembangkan dalam 2 tahap dengan kapasitas keseluruhan sebesar 220 MW. Tahap I sebesar 86 MW direncanakan akan COD pada pertengahan tahun 2020 sedangkan tahap 2 sebesar 134 MW ditargetkan akan COD tahun 2025. Setelah beroperasi, nantinya PLTP Rantau Dedap akan mampu melistriki lebih dari 130 ribu rumah. Selain itu pada tahap konstruksi, proyek ini akan menciptakan 1200 lapangan kerja baru.
Energi panas bumi menjadi salah satu prioritas nasional di bidang energi, mengingat besarnya sumber daya panas bumi Indonesia mencapai 28,5 GW. Kapasitas terpasang PLTP di Indonesia sampai dengan saat sekitar 1.948,5 MW, dan merupakan peringkat kedua terbesar penghasil listrik dari panas bumi di dunia, setelah Amerika Serikat.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memberikan persetujuan kepada PT. Supreme Energy Rantau Dedap (PT. SERD) untuk memasuki tahap eksploitasi melalui surat Menteri ESDM Nomor 2224/31/MEM.E/2018 tanggal 9 Maret 2018. Persetujuan ini diberikan dengan pertimbangan bahwa PT SERD telah menyelesaikan kegiatan eksplorasi (2010-2018) meliputi survei geosains, pembangunan infrastruktur, pengeboran 6 sumur eksplorasi dan uji sumur serta penyusunan dokumen studi kelayakan.
Eksploitasi sumur panas bumi Rantau Dedap ©2018 Merdeka.com
PT. SERD selaku pemegang Izin Panas Bumi, telah mencapai financial close pada tanggal 23 Maret 2018 dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) dan international commercial banks (Mizuho Bank, Ltd., Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation) sebesar USD 540 juta untuk pengembangan Unit 1.
Adapun total biaya yang dibutuhkan untuk proyek ini sekitar USD 700 juta. Selain itu, PT SERD juga telah mendapatkan penyesuaian harga melalui amandemen power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) pada tanggal 6 November 2017 yang semula 8,86 cent USD/kWh menjadi sebesar 11,76 cent USD/kWh.
Kegiatan eksploitasi di Proyek Geothermal Rantau Dedap meliputi pengeboran 16 sumur panas bumi dan dibarengi dengan pembangunan PLTP Rantau Dedap Tahap I dengan kapasitas 86 MW oleh konsorsium PT. Rekayasa Industri dan Fuji Electric Co. Pengeboran sumur RD-I3 ini merupakan yang pertama dari 16 sumur bor eksploitasi (14 sumur produksi dan 2 sumur injeksi) dengan rata-rata kapasitas sebesar 7,8 MW/sumur.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Cara PLN Indonesia Power Ikut Lestarikan Gajah Sumatera Hampir Punah
Hal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaPLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan
Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Operasikan 431 Mesin Pembangkit, Daya Mampu Pasok PLN Indonesia Power Mencapai 14.839 MW
Kapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca SelengkapnyaRaih Pendanaan dari JETP, PLN Kembangkan Proyek Energi Hijau 7 GW di 108 Lokasi
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaMenguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo
Kepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaSinkronasi Pembangkit Apung Pertama di Indonesia Rampung, Pasokan Listrik Wilayah Ambon Bertambah 10 Mega Watt
Untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaKembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup Permanen, Ini Sejarah TPA Piyungan yang Telah Beroperasi sejak 1996
Setiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi
Baca Selengkapnya