Eksekutor Penembak Paranormal di Tangerang Dapat Jatah Rp50 Juta
Merdeka.com - Ahli pengobatan alternatif berinisial A ditembak di Tangerang. Pelakunya diketahui pembunuh bayaran. Tiga pelaku ditangkap yakni M selaku otak intelektual, K sebagai eksekutor dan S seorang joki. Adapun, Y yang mencarikan eksekutor masih diburu polisi.
"Ada satu DPO inisial Y, ini yang dimulai dari dia perannya adalah sebagai penghubung untuk mencari eksekutornya siapa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (28/9).
Yusri menerangkan, M menyetorkan uang Rp60 juta kepada Y sebagai imbalan. Uang disetor secara bertahap.
Yusri mengatakan, pembayaran termin pertama secara tunai Rp35 juta. Sementara sisa pembayaran menggunakan ponsel.
"Pertama cash Rp35 juta sisa dengan membelikan handphone jadi total Rp60 juta," ucap dia.
Lebih lanjut Yusri menerangkan, pembagian dari uang Rp60 juta. Y mendapatkan jatah Rp10 juta. Sedangkan, S dan K menerima Rp50 juta.
"Bayaran Rp50 juta untuk eksekutor dan Rp10 juta untuk Y yang sekarang DPO," tandas dia.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Tubagus Ade Hidayat meluruskan informasi mengenai latar belakang A, korban penembakan di Tangerang. Tubagus memastikan, A bukanlah seorang ustaz tapi seorang ahli pengobatan alternatif.
"Banyak yang sebut ustaz dan lain-lain. Ditegaskan lagi korban adalah paranormal. Peristiwa pembunuhan tidak terkait predikat dalam kapasitas ustaz, karena memang bukan ustaz," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9).
Tubagus menyebut, panggilan ustaz lantaran A aktif sebagai ketua majelis taklim sementara korban sendiri tidak pernah mengajarkan ngaji.
"Kami pastikan korban paranormal," tegas dia.
Pernyataan Tubagus diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi. Demikian juga, pelbagai barang-barang yang disita untuk membantu proses penyidikan. Salah satu barang bukti disebut oleh Tubagus adalah daftar buku tamu.
"Dari para saksi yang diperiksa yang pernah berobat di sana dan dari barang bukti di rumah korban yakni ada daftar buku tamu dengan berbagai macam keperluannya," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kekerasan tersebut korban mengalami luka dan hasil pemeriksaan dari dokter bahwa gendang telinga sebelah kiri mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak berkutik ketika ditangkap di kediaman kakaknya daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaGangguan jin & penyakit ain, fenomena diakui dalam kepercayaan spiritual & budaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca SelengkapnyaJari tangan kaku saat bangun tidur bisa menjadi tanda penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya