Eks sopir Nazaruddin ngotot antar uang USD 1 juta buat Anas
Merdeka.com - Heri Sunandar, mantan sopir Muhammad Nazaruddin berkeras pernah mengantarkan uang USD 1 juta buat Anas Urbaningrum. Dia pun menampik kesaksian mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, dan menyebut duit itu bukan buat Ketua DPR, Marzuki Alie.
Menurut penjelasan Heri saat bersaksi dalam sidang Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi hari ini, dia mengatakan Yulianis pernah menyuruhnya mengantar uang ke rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Dia bahkan mengaku ikut membantu mengemas duit bersama seorang pesuruh Grup Permai bernama Makmur.
"Di situ Ada Ibu Rosa (Mindo Rosalina Manulang), Bu Yulianis, dan ada orang keuangan. Bu Rosa kalau seingat saya pada waktu itu nanya, 'lagi apa Pak Her?' Saya jawab, 'biasa bu mau mengantar kue. Biasa Duren Sawit," kata Heri, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (21/8).
"Kue itu apa?," tanya jaksa Ahmad Burhanuddin.
"Kue itu uang," jawab Heri.
Heri menjelaskan, yang dia maksud dengan Duren Sawit adalah Anas. Menurut dia, duit buat mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu dibungkus di kardus. Tetapi menurutnya, fulus itu tidak diterima langsung oleh Anas, melainkan melalui sopirnya, Yadi. Penyerahan duit itu pun tidak dilakukan di rumah Anas, melainkan di rumah makan Soto Ambengan Pak Sadi, di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
"Ngobrol biasa aja. Ngobrol, makan. Makan dulu deh, setelah makan, enggak lama langsung. Karena uang masih di mobil yang saya bawa. Langsung titip ini buat bapak. Karena maksudnya tujuannya buat Pak Anas. Titip ke bapak, maksudnya bos Pak Yadi," sambung Heri.
Anehnya, menurut Heri pemberian uang itu dilakukan sesudah Kongres Partai Demokrat pada 2010. Jika dibandingkan dengan kesaksian Yulianis, keterangan Heri menjadi bertolak belakang.
Jika merunut pada keterangan Yulianis pada sidang Senin lalu, uang sejumlah itu diberikan kepada Marzuki Alie. Yulianis menjelaskan, uang itu diberikan Nazaruddin kepada Marzuki Alie terkait pembahasan proyek kilang Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) bekerja sama dengan Pertamina di Tuban, Jawa Timur. Dia mengatakan duit itu disimpan dalam kotak seukuran kardus mi instan dan dibungkus kain batik.
"Uangnya diantar oleh ajudan pak Nazaruddin, Iwan," ujar Yulianis saat bersaksi pada Senin lalu.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaYusril Anggap Keterangan Saksi dan Ahli Dihadirkan Kubu Anies di Sidang Sengketa Pilpres Tidak Relevan Dijadikan Bukti
Yusril meyakini MK bakal menolak permohonan kubu pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin (AMIN) dengan melihat pernyataan yang disampaikan ahli dan saksi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies Temukan Amplop Isi Rp200 Ribu Sumbangan Pendukung saat Mau Nyoblos
Anies bercerita setiap kali kampanye ada saja masyarakat yang menyumbangkan uangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies usai Nyoblos: Saatnya Perubahan!
Anies titip pesan kepada seluruh masyarakat bahwa saatnya perubahan.
Baca SelengkapnyaGus Yahya Kelakar Cak Imin Tak Menang Pilpres, Begini Reaksi Anies
Gus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUsut Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp60 Miliar, Kejari Periksa Ketua KONI dan Mantan Kadispora Makassar
Setidaknya anggaran sekira Rp60 miliar diselidiki Kejari Makassar tahun anggaran 2022 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaAnies: Saat Separuh Tentara Kita Tak Punya Rumah, Menhan-nya Punya 340 Ribu Hektare Tanah di RI
Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam debat capres ketiga
Baca SelengkapnyaASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang
Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang
'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca Selengkapnya