Ejek polisi saat konvoi, puluhan pelajar di Surabaya dijemur
Merdeka.com - Konvoi kelulusan pelajar SMU di Surabaya, Jawa Timur dibubarkan paksa polisi, Rabu (21/5). Bahkan, proses pembubaran diwarnai tindakan tegas aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya, karena beberapa pelajar sempat menabrak petugas yang menghadang mereka.
Ceritanya, ratusan pelajar masih mengenakan seragam sekolah yang dicorat-coret cat pilok berkonvoi menyusuri Jalan Tunjungan mengarah ke arah Jalan Gubernur Suryo. Sampai di depan SMU Trimurti, yang berada di sebelah Gedung Grahadi Surabaya, para pelajar yang masing-masing mengendarai motor ini, membunyikan knalpotnya dengan keras, padahal di sekitar lokasi, ada puluhan polisi yang tengah berjaga-jaga.
Awalnya, para polisi membiarkan konvoi pelajar meski menggeber suara bising dari mesin knalpotnya. Merasa dibiarkan polisi, para pelajar melambai-lambaikan tangannya ke arah polisi seakan mengejek. Bahkan, di atas kendaraannya, para pelajar berdiri sembari terus melambai-lambaikan tangannya.
Rupanya, mereka (para pelajar) tidak menyadari, di ujung Jalan Gubernur Suryo, atau di depan Gedung Kesenian Surabaya, puluhan polisi tengah menghadangnya. Mengetahui itu, sebagian pelajar yang berada di barisan depan, memilih tancap gas, kabur meninggalkan lokasi. Sebagian berhasil diamankan.
Sementara rombongan pelajar yang berada paling ekor, melihat rekannya dihentikan dan ditangkap polisi, memilih balik arah, melawan arus lalu lintas.
Nah, saat berada di ujung jalan Gubernur Suryo, ada 10 polisi yang menghadang rombongan siswa. Sebagian siswa berhasil kabur, namun sebagian berhasil diamankan.
Sayang, barisan belakang yang memilih balik arah ini, dihadang puluhan petugas yang sempat mereka cibir dengan lambaian tangan dan suara bising knalpot.
Para petugas ini, memaksa mereka untuk berhenti. Para pelajar yang baru saja dinyatakan lulus oleh sekolahnya itu, ogah menuruti perintah polisi, bahkan nekat menabrak barisan polisi yang menghadangnya. Melihat ulah pelajar yang makin beringas ini, polisi makin geram dan terpaksa menindak tegas dengan memukuli pelajar yang mencoba melawan.
Selanjutnya, pelajar yang berhasil diamankan dijemur di lahan kosong yang berada di Jalan Gubernur Suryo. Bagi pelajar yang tidak menunjukkan surat-surat kendaraannya (STNK), termasuk SIM, harus pulang dengan jalan kaki usai diberi peringatan keras.
Sementara kendaraan para pelajar tanpa STNK, terpaksa diangkut menuju Mapolrestabes Surabaya. "Ini hanya operasi simpatik. Namun, bagi pelajar yang tidak membawa SIM dan helm, kita tilang. Untuk kendaraan yang tidak dilengkapi STNK terpaksa kita sita," tegas KaurOps Polrestabes Surabaya, AKP Harna di lokasi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaViral polisi pengawal tegur pengemudi sedan mewah bandel yang buntuti konvoi pejabat. Simak ulasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnya