Edarkan 500 gram sabu, satpam diringkus polisi
Merdeka.com - Subdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya kembali menangkap jaringan peredaran sabu di lampu merah Harmoni, Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Dalam penangkapan ini berhasil diringkus seorang penjaga keamanan, Rusdi (40) akibat mengedarkan 500 gram sabu senilai Rp 764 Juta, beserta rekannya, berinisial S (35) yang mengambil barang dari Rusdi untuk diedarkan.
"Awalnya polisi hanya menerima informasi ada seorang security di sebuah kantor di Jalan Hayam Wuruk jadi pengedar Narkoba," ujar Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha, Jumat (8/5).
Dari info tersebut, Gembong mengatakan polisi berpakaian bebas turun ke jalan guna menyelidikinya dengan mengikuti gerak-gerik setiap security di Jalan Hayam Wuruk. Sampai akhirnya polisi tahu bahwa Rusdi pengedarnya.
"Setelah tahu bahwa Rusdi pengedarnya, akhirnya pihak kami meringkusnya saat dirinya sedang tidak bekerja. Ketika digeledah, didapati 400 gram shabu dari tangan Rusdi," ucapnya.
Gembong menjelaskan setelah berhasil meringkus Rusdi, polisi lekas meringkus rekannya, berinisial S di depan dunkin donuts di Jalan Hayam Wuruk dengan barang bukti sabu sebanyak 100 gram yang dimilik S yang dibeli dari Rusdi.
"Rusdi ini yang sudah enam bulan berbisnis sabu ini dikendalikan oleh seseorang lewat ponsel. Dia mengaku baru mengambil sabu sebanyak 500 gram itu dari seseorang yang dia temui di Stasiun satu jam sebelum polisi meringkusnya," terangnya.
Gembong mengungkapkan dirinya dan pihaknya masih mendalami kasus ini dan mencari otak yang mengendalikan Rusdi sekaligus pemilik barang. Kini Rusdi dan S mendekam di sel tahanan narkoba Polda Metro Jaya dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaGara-gara Bawa Emas Banyak, Sultan Arab Saat Pulang Kampung Kena Bea Cukai Rp360 Juta 'Wajar itu Sudah Peraturan'
Kedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaSembunyikan Sabu di Brankas Bersampul Kamus Inggris, 3 Pengedar Ditangkap Polisi
Ketiga tersangka yang ditangkap berinisial IK (34), AAR (22), dan RF (35).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaBeda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan, Ini Referensi Menu Takjil di Pasar Kebayoran Lama
Bahan takjil yang dijual sendiri mulai dari kolang kaling, berbagai jenis jeli sampai cincau. Harganya murah
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca Selengkapnya