Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dugaan penganiayaan Istri Bupati Kampar bak hilang ditelan bumi

Dugaan penganiayaan Istri Bupati Kampar bak hilang ditelan bumi Istri Bupati Kampar. ©facebook.com/eva.yuliana.144

Merdeka.com - Dugaan penganiayaan yang dialami Nur Hasmi (36) petani yang berdomisili di kabupaten Kampar yang mengaku dianiaya oleh anggota DPRD Riau Eva Yuliana, yang juga istri Bupati Kampar Jefry Noer bak hilang ditelan bumi.

Sebab, kasus yang sudah bergulir 10 bulan sejak Mei 2014 lalu itu belum ada perkembangannya sampai saat ini.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik saat dikonfirmasi merdeka.com Senin (30/3) mengatakan, kasus tersebut belum ada perkembangannya. Sebab, penyidik Ditreskrimum Polda Riau belum memeriksa Jamal, suami Nurhasmi. Yang dinilai sebagai saksi yang melihat kejadian tersebut.

"Penyidik sudah dua kali memanggil Jamal (suami Nur Hasmi), untuk dimintai keterangannya sebagai saksi, namun tidak datang," ujar Guntur.

Keberadaan Jamal hingga saat ini belum diketahui oleh polisi yang mengaku sudah mencarinya. Sebab, keterangan Jamal sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kasus tersebut.

"Alamat Jamal pun tidak jelas, keberadaannya sedang kita cari untuk kita periksa," jelas Guntur.

Kasus ini bermula gara-gara lahan 1 hektar yang menjadi rebutan, Nurhasmi (36), seorang petani yang tinggal di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar Propinsi Riau, mengalami luka lebam di sejumlah bagian tubuhnya. Nurhasmi diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Eva Yuliana istri Bupati Kampar Jefry Noer.

"Istri saya sekarang sedang menjalani perawatan akibat dianiaya istri pak Jefry Noer (Bupati Kampar)," ujar Jamal (39) suami Nurhasmi kepada merdeka.com di ruangan Unita Gawat Darurat (UGD) RSUD Arifin Ahmad di Pekanbaru, Senin 2 Juni 2014 lalu.

Jamal mengatakan istrinya dikeroyok oleh orang suruhan diduga Bupati Kampar Jefry Noer dan istrinya Eva Yuliana, Sabtu (31/5) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Istri saya dikeroyok istri Bupati dan ajudannya, saat kami membersihkan lahan yang terletak di Dusun V Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur. Sore itu, saya dan istri saya menyemprot tanaman yang baru," kata Jamal.

Jamal melanjutkan, setelah itu Jefry Noer marah-marah. Diceritakan, Jamal dan istrinya diusir dari tempat itu. "Padahal lahan itu kami beli dua tahun lalu," terang Jamal.

Sementara, pihak Jefry Noer mengklaim luas lahan yang dimilikinya adalah 100 hektare. "Saya jawab, kami duluan beli dari Bapak. Tapi katanya, di lahan itu mau dibikin jalan dan mau dipagari," ujar Jamal.

Tak mau terlibat keributan, mereka pun bergegas meninggalkan lokasi. "Setelah kami di atas motor, datang istrinya (Eva Yuliana). Nggak tau kalian siapa yang kalian lawan ini?" imbuh Jamal menirukan perkataan Eva.

Saat itulah, kata dia, Eva melakukan penyerangan. Dia mengaku, rambut istrinya ditarik. Kemudian diikuti oleh dua pria yang lain. Yakni, ajudan dan seorang supir truk bertubuh kekar. "Istri saya kena cakar. Perutnya dipukul. Yang melakukan tiga orang," ujar Jamal.

Kemudian, rambut Jamal ditarik dan didorong serta terkena cakaran Eva. Sehingga tubuh Jamal terlentang sampai terjatuh menimpa tubuh Nurhasmi.

Pasangan suami istri itu masih berusaha menghindari kontak fisik. Nurhasmi mengaku, Jamal tetap menghidupkan sepeda motor dan pergi pulang. Namun di tengah perjalanan, mereka kembali dicegat oleh seorang pria.

"Dia langsung menunjukkan senjata. Siapa yang melawan? Keluarga dan warga ada yang melihat. Ibu saya berteriak, tembak aja kalau berani! Tapi orang itu nggak berani," ujar Jamal.

Jamal menambahkan, atas tindakan yang dialami itu, mereka sudah melapor ke Kepolisian Resort (Polres) Kampar, Sabtu (31/5) lalu hingga kasus tersebut diteruskan ke Polda Riau.

Kasus ini juga sempat dihentikan Polda Riau dengan mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Namun, kuasa Hukum Nur Hasmi, Suharmansyah melakukan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru.

Saat sidang digelar Jumat (21/11) sore , majelis Hakim yang diketuai Mangapul memenangkan pihak penggugat Nur Hasmi dan memerintahkan Polda Riau melanjutkan penyidikan kasus tersebut.

Tak puas, Polda Riau banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Pekanbaru atas putusan PN tersebut. Namun PT Pekanbaru menolaknya hingga secara otomatis Polda Riau wajib melanjutkan penyidikan terhadap Eva Yuliana sebagaimana perintah hakim PN Pekanbaru.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti

Cak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti

Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.

Baca Selengkapnya
Tak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP

Tak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP

Kedua pengaduan itu telah dilaporkan ke Bawaslu RI pada 19 Februari 2024 dan dibalas pada 22 Februari 2024, dengan status laporan tidak memenuhi syarat materil.

Baca Selengkapnya
Pemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024

Pemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024

Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Klaim Belum Ada Lobi dan Tawaran Jabatan agar PKB Tak Ikut Hak Angket Pemilu 2024

Cak Imin Klaim Belum Ada Lobi dan Tawaran Jabatan agar PKB Tak Ikut Hak Angket Pemilu 2024

Cak Imin mengungkapkan belum ada lobi dan tawaran dari pemerintah atau paslon Prabowo-Gibran untuk menolak hak angket kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya
Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya

Ridwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi

Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi

Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.

Baca Selengkapnya