Dugaan orang dalam KPK terlibat kasus Hambalang kembali muncul
Merdeka.com - Dugaan soal adanya keterlibatan orang dalam Komisi Pemberantasan Korupsi pada pusaran kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali menyeruak dalam sidang terdakwa Machfud Suroso hari ini. Menurut saksi Teguh Suhanta, dia mengakui pernah mendengar Direktur PT Dutasari Citra Laras itu mengatakan supaya tidak perlu khawatir dengan KPK karena dia sudah punya orang pegangan di lembaga penegak hukum itu.
Hal itu terungkap saat Teguh bersaksi dalam sidang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (7/1). Mantan Staf Pemasaran Divisi Konstruksi I Adhi Karya itu awalnya sempat berkelit saat ditanya Jaksa Abdul Basyir soal pernyataan Machfud.
"Apakah saksi pernah mendengar terdakwa mengatakan, 'Tenang nanti Hambalang kita yang dapat?" Tanya Jaksa Abdul.
"Enggak pernah," ujar Teguh.
Lantas, Jaksa Abdul mengeluarkan jurus kunciannya buat mematahkan bantahan Teguh. Yakni dengan membacakan Berita Acara Pemeriksaan.
"Ini di BAP saudara saksi nomor 19 saya bacakan. 'Machfud pernah menyampaikan juga kalau jangan takut sama KPK. Hambalang kita dapat. Tenang saja, kita punya wong jero KPK," papar Jaksa Abdul.
Setelah BAP-nya dibacakan, Teguh pun tak bisa mengelak. Dia pun mengakui hal itu.
"Perkataan itu ada di ruangan Pak Arief (mantan Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, Muhammad Arief Taufiqurrahman). Pak Arief tahulah beliau bilang seperti itu," ucap Teguh.
Menurut Teguh, Machfud mengatakan hal itu saat proses lelang masih berjalan. Dia juga mengakui pernah menerima duit Rp 25 juta dari Machfud.
"Menurut saya karena Pak Machfud Suroso dan Pak Bagus (staf business development PT Adhi Karya, Ida Bagus Wirahadi) dekat. Dan memonitor perkembangan lelang. Saya terlibat di lelang. Dia (Machfud) tanya sampai mana lelangnya," tambah Teguh.
Namun, Teguh mengaku sudah mengembalikan uang itu kepada KPK.
Sebelumnya mantan Deputi Penindakan KPK, Ade Raharja, disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Machfud. Ade juga sudah dua kali diperiksa buat dua tersangka dalam kasus Hambalang. Tetapi, Ade menyanggah semua tudingan itu. Dia mengaku sudah hengkang dari KPK sebelum perkara itu disidik.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaAra mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaDua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKorban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca SelengkapnyaHengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.
Baca Selengkapnya