Duduk Perkara Belasan Warga Tamilouw Terkena Tembakan Polisi
Merdeka.com - Polda Maluku menjelaskan duduk perkara insiden penembakan warga Desa Tamilou, Kecamatan Amahai di Kabupaten Maluku Tengah oleh aparat. Kejadian ini bermula dari ribut-ribut antara desaTamilouw dan Sepa.
Bentrokan antar desa ini sudah terjadi berulang kali. Bahkan, ada korban jiwa dari pihak desa Sepa. Masalah juga semakin panas dengan adanya aksi perusakan terhadap tanaman milik warga Desa Sepa dan pembakaran kantor desa Tamilouw.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat mengatakan awalnya polisi berupaya persuasif melakukan upaya mediasi. Para tokoh adat menyerahkan masalah ini kepada polisi. Polisi memanggil dua kelompok dari Desa Sepa dan Tamilouw untuk menjalani pemeriksaan.
"Sehingga diputuskan proses hukum kedua belah pihak sepakat bahwa damai dan proses hukum diserahkan kepada polisi untuk menindaklanjuti," kata Roem saat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/12).
Namun, kata Roem, hanya pihak desa Sepa yang kooperatif memenuhi panggilan. Kelompok dari desa Tamilouw kerap mangkir dari pemanggilan polisi.
"Sehingga dari kita melakukan pemanggilan beberapa kali mereka tidak datang, sudah dua kali dilakukan pemanggilan mereka tidak datang, sudah dilakukan pendekatan secara kekeluargaan lewat tokoh-tokoh pemuda, tokoh-tokoh adat dan agama tidak datang," ujar dia.
Polres Maluku Tengah yang dipimpin AKBP Rosita Umasugy melakukan penjemputan paksa terhadap para terduga pelaku dari desa Tamilouw. Penjemputan dilakukan pada Selasa (7/12) pukul 06.00 WIT.
Roem mendengar informasi ada dugaan ancaman pengadangan dan penyerangan dengan senjata apabila polisi datang. Oleh karena itu, polisi mengerahkan pasukan beserta kendaraan taktik ke desa Tamilouw.
"Kapolres pimpin masuknya itu jam 6 pagi, kenapa di pintu jam 6 pagi. Karena di atas jam 6 pagi nanti dikhawatirkan para pelaku ini sudah keluar dari Desa dan tidak ketemu," terang Roem.
Sebanyak 5 orang diamankan polisi. Kelompok lain lalu mengetuk tiang agar warga berkumpul. Roem mengatakan warga melakukan penyerangan ke arah polisi. Bahkan, terjadi upaya perebuatan senjata polisi oleh warga. Polisi lantas melakukan tindakan dengan melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet ke arah udara untuk membubarkan massa.
"Terjadilah penyerangan dengan batu, terjadi pelemparan bahkan ada upaya untuk merebut senjata daripada aparat kepolisian. Kemudian diperintahkan untuk dibubarkan lah massa ini dengan menggunakan gas air mata dan tembakan-tembakan di atas dengan peluru hampa dan peluru karet," papar dia.
Akibatnya, sejumlah warga luka-luka. Polisi menduga warga terkena serpihan peluru karet dan selongsong gas air mata yang ditembakkan ke udara.
"Beberapa korban mengalami luka-luka. Luka-lukanya ini karena mungkin ada yang terserempet peluru karet, ada yang karena pecahan gas air mata," terang dia.
Polisi menyesalkan ada warga yang terluka sekaligus aksi penyerangan tersebut. Namun, lanjut Roem, Wakapolda Maluku telah memerintahkan Propam untuk mendatangi lokasi. Sekaligus melakukan pemeriksaan terhadap anggota polisi terkait SOP penembakan.
Hingga saat ini, Roem belum mendapatkan laporan jumlah anggota polisi yang diperiksa. Namun, pihaknya memastikan polisi yang kedapatan melanggar SOP bakal dijatuhi sanksi tegas.
18 Warga Tamilouw Kena Tembak
Sebanyak 18 warga Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai di Kabupaten Maluku Tengah terkena tembakan aparat kepolisian pada Selasa, (7/12) subuh sekitar pukul 05:20 WIT.
"Seluruh korban, tiga diantaranya ibu-ibu saat ini sementara menjalani perawatan medis di Puskesmas Tamilouw. Namun, dua orang diantaranya telah dirujuk ke RSUD Masohi," kata tokoh masyarakat Tamilouw, Habiba Pelu, seperti dilansir Antara.
Akibat insiden tersebut, tokoh masyarakat, sesepuh, mahasiswa, dan pemuda Tamilouw di Kota Ambon langsung menemui Wakapolda Maluku Brijen Pol Jan de Fretes. Mereka melaporkan dan meminta pertanggungjawaban Kapolres Malteng, AKBP Rosita Umasugy.
Desak Copot Kapolres
Masyakarat Tamilouw juga mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolres Maluku Tengah atas peristiwa tragis tersebut. Tokoh masyarakat Tamilou lainnya, Basri Basri Sastro, Ilham Malawat, dan Afriandy Samalo yang turut menemui Wakapolda Maluku mendesak Kapolres Malteng dicopot dari jabatannya.
"Wakapolda berjanji akan melakukan konfirmasi serta menghukum oknum anggotanya bila terbukti melakukan kesalahan prosedur di lapangan," jelas Basri.
Kalau pun ada oknum yang hendak diamankan tetapi tidak ditemukan maka harusnya ada SOP yang tetap dipatuhi, sebab tindakan mereka di lapangan bukanlah mencerminkan polisi sebagai pengayom masyarakat.
"Bila memang terjadi di lapangan ada penghadangan, minimal ada upaya pembubaran dengan menggunakan gas air mata atau water canon, tetapi yang disayangkan adalah penembakan mengakibatkan 18 warga termasuk tiga orang ibu-ibu rumah tangga jadi korban penembakan," ujarnya.
Mereka datang dengan menggunakan dua unit barakuda dan persenjataan lengkap, mobil truk berisikan pasukan Brimob, dan mobil avanza ke Desa Tamilouw dan Dusun Ampera.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaTawuran Pecah di Lenteng Agung, Satu Orang Tewas Disabet Senjata Tajam
Pelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaLagi Duduk di Depan Halaman Rumah, Seorang Pria di Dekai Papua Ditusuk OTK
Saksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaMayat Wanita Membusuk di Indekos Tambora Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Tangkap Terduga Pelaku
Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan wanita berinisial S (50) yang ditemukan tewas membusuk di sebuah indekos kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaDibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca Selengkapnya