Dubes Alex, sekjen pertama PDIP dan sosok paling setia pada Mega
Merdeka.com - Duta Besar Alex Litaay meninggal dunia di Rumah Sakit Dubrava, Zagreb, sekitar pukul 10.30 waktu Kroasia, Minggu (26/6). Alex diketahui mengidap penyakit jantung sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di usia 67 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Duka tidak hanya menyelimuti Kementerian Luar Negeri, tapi juga keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Alex merupakan politisi senior PDIP. Sebelum ditunjuk menjadi dubes, Alex berkiprah selama 15 tahun sebagai anggota DPR RI.
"Alexander Litaay, sekretaris jenderal pertama PDI Perjuangan. Beliau kukuh dalam melewati masa-masa sulit menegakkan demokrasi. Ia menjadi salah satu korban penculikan di ujung kekuasaan rezim otoritarian Orba," ujar Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto melalui siaran pers diterima merdeka.com, Senin (27/6).
Kabar meninggalnya Alex juga sudah sampai ke telinga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kepada kader-kader PDIP, Mega berpesan agar seluruh rekam jejak sejarah perjuangan Alex dijadikan inspirasi dan keteladanan. "Belia tokoh yang sangat setia dengan kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto.
Untuk menghormati jasa Alex, DPP PDIP menginstruksikan pada seluruh jajaran struktural partai untuk mengibarkan bendera partai setengah tiang selama 7 hari terhitung 27 Juni 2016.
"Pak Alexander Litaay telah meletakkan dasar-dasar organisasi partai yang memegang teguh roh kerakyatan partai. Beliau juga menaruh perhatian sangat besar pada masalah pembangunan kader partai bahkan hingga akhir hayatnya," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang
Korban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Cekcok Petugas Dishub dengan Sopir Truk Tambang di Parung Panjang
Cekcok petugas Dishub dan sopir truk tambang tersbeut viral di mesia sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaSosok Polwan Cantik Pemberani Diterjunkan ke Papua, Ikut Operasi Damai Cartenz Hadapi KKB
Ini sosok Polwan cantik yang diterjunkan langsung ikut Operasi Damai Cartenz libas KKB Papua. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaMengenang Sosok Julian Dwi Setiono, Masinis Korban Kecelakaan Kereta Api Cicalengka
Julian Dwi Setiono menjadi salah satu korban tabrakan Kereta Api Cilalengka.
Baca Selengkapnya