Dua pilot jadi korban terbakarnya KM Paus di Pulau Seribu
Merdeka.com - 33 Penumpang mengalami luka bakar dari ringan sampai berat dalam kejadian terbakarnya Kapal Motor (KM) Paus Satu di perairan Pulau Gosong Sekati, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara. Dari 33 penumpang terdapat 2 pilot maskapai Nam Air, satu calon pilot Nam Air, dan satu sopir operasional maskapai Sriwijaya Air.
Salah seorang keluarga korban, Afia (45) mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa sang suami, Romi Ismail (41) yang merupakan seorang pilot Nam Air ikut menjadi korban ledakan KM Paus yang dimiliki Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Satu jam sebelum berangkat dan naik kapal itu (KM Paus), suami ngirim saya foto melalui BlackBerry Messenger (BBM). Makanya saya gak nyangka kok bisa kapal tersebut meledak," ujar Afia kepada wartawan di dermaga Marina 18, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Afia menjelaskan, suaminya hendak berangkat ke Pulau Seribu untuk memancing bersama teman-temannya.
"Suami saya mau ke Pulau Seribu untuk mancing bersama teman-temannya sesama pilot, Yunus Pilot Garuda, Fairuz calon pilot, dan Robert dari Sriwijaya," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga korban lainnya, Yanti Pratiwi (45), yang merupakan ibu korban Atira Rerana (19), mengaku tidak mempunyai firasat buruk sebelum ditinggalkan anaknya yang mengalami luka ringan tersebut untuk berlibur ke Pulau Seribu bersama kedua temannya yaitu Yugo dan Nayu. Nayu mengalami luka ringan sementara Yugo mengalami luka sedang.
"Dia itu rencananya pergi liburan selama dua hari. Tiba-tiba pagi tadi dia telepon. Dalam keadaan panik dia bilang kapal yang dinaiki meledak dan minta pertolongan ke saya. Saya bingung harus berbuat apa saat itu," tandas Yanti.
Afia dan Yanti sempat histeris ketika melihat korban yang terkulai lemas dengan balutan perban.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin, mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk melakukan pengecekan menyeluruh sebelum melakukan perjalanan ke Pulau Seribu.
"Saya imbau baik Dinas Perhubungan maupun pemilik kapal untuk mengecek kapal-kapalnya. Jangan sampai kejadian ini terulang," imbuhnya.
Selain itu Asep menjamin, kejadian tersebut tidak mengganggu operasional kapal-kapal lain yang hendak ke Pulau Seribu maupun sebaliknya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaBandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga
Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setahun Berlalu, Pilot Susi Air Masih Dalam Belenggu KKB
Pemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Blak-blakan Alasan Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Alot: KKB Ingin Papua Merdeka
Pilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca SelengkapnyaPenampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Sebut Ada Pihak Ketiga Manfaatkan Isu Penyanderaan Pilot Susi Air, Sengaja Hambat Negosiasi
Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, hingga kini masih dalam sandera KKB. Penyanderaan sudah terjadi 7 Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB
Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Disandera KKB Hampir Setahun, Beberapa Langkah Ini Sudah Dilakukan Pemerintah Indonesia
Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca Selengkapnya