Dua Perguruan Silat di Banyuwangi Bentrok, Bupati Ipuk Turun Tangan
Merdeka.com - Pertikaian antara dua perguruan silat di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuangi, telah memakan korban jiwa dan meresahkan masyarakat. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun langsung turun tangan untuk mendamaikan kedua belah pihak.
"Atas nama Pemkab Banyuwangi saya mengajak seluruh warga tetap menjaga persatuan karena kita semua bersaudara," kata Ipuk saat meninjau lokasi terjadinya bentrok, Kamis (10/3) sore.
Sebelumnya, dua perguruan silat besar di Jawa Timur, yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa (PN) Nahdlatul Ulama, terlibat bentrok. Aksi kekerasan itu diduga dipicu saling ejek ini melibatkan ratusan anggota.
Bentrok yang berkelanjutan sejak Selasa (8/3) lalu telah banyak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kejadian itu juga menyebabkan 1 korban jiwa yang dimakamkan pada Kamis (10/3) siang.
Temui Kedua Belah Pihak
Kamis (10/3) dini hari, konflik tersebut sempat damai dengan deklarasi yang disampaikan Pengurus Cabang PSHT Banyuwangi, Siswanto dengan Pengurus Cabang Pagar Nusa Banyuwangi, Angga Budi Setiawan di Mapolsek Bangorejo, Namun selang beberapa waktu bentrok kembali pecah hingga sejumlah korban mengalami luka-luka.
Sekurangnya 4 motor yang diduga milik anggota salah satu perguruan dilaporkan rusak dan telah diamankan di Mapolsek Bangorejo.
Atas peristiwa perseteruan antarperguruan silat ini, Ipuk menemui kedua belah pihak. Dia mencoba untuk membangun komunikasi langsung bersama seluruh perguruan silat yang ada di Banyuwangi, agar bersama-sama mewujudkan Banyuwangi yang aman dan kondusif.
"Saya sudah bertemu kedua belah pihak. Mari kita semua menahan diri, menjaga persaudaraan. Saya minta semua saling menjaga kondusivitas di internal masing-masing. Kami nantinya juga akan silaturahmi dengan perguruan silat yang ada di Banyuwangi," terangnya.
Patroli Siber Cegah Hoaks
Ipuk meminta untuk seluruh masyarakat Banyuwangi agar tidak termakan isu mengenai perseteruan antar dua perguruan silat ini, dan mampu menyerap kebenaran sesuai fakta di lapangan.
Selanjutnya, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didiek Harianto mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri telah diturunkan ke lokasi konflik sejak terjadinya gesekan dua belah pihak.
Sementara itu, Satreskrim Polresta Banyuwangi juga melangsungkan patroli siber untuk menangkap informasi tidak benar yang beredar di dunia maya.
"Semua telah sepakat untuk melakukan konsolidasi ke dalam dan mendinginkan suasana. Kedua pihak juga sepakat menyerahkan proses hukum pada kepolisian," jelasnya.
Pesilat dari Jember Dihalau
Bentrokan antara dua perguruan silat itu juga berimbas ke Jember. Anggota perguruan silat yang ada di daerah itu bergerak ke Banyuwangi sebagai bentuk solidaritas.
Puluhan remaja anggota salah satu perguruan silat yang berasal dari daerah terjaring dalam operasi penyekatan yang dilakukan TNI-Polri.
“Operasi penyekatan di kawasan Gunung Gumitir dengan dibantu petugas Dinas Perhubungan ini untuk mengantisipasi pergerakan kelompok perguruan silat dari Pagar Nusa dan PSHT yang akan ikut gabung ke Banyuwangi,” tutur Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo.
Puluhan pesilat yang rata-rata masih berusia remaja itu diberi pengertian . Mereka diingatkan agar tidak ikut-ikutan berbuat anarkistis di Banyuwangi. “Kami imbau kepada kelompok perguruan silat tersebut untuk kembali pulang ke rumah masing-masing dan memercayakan kasus di Banyuwangi ke aparat penegak hukum sekitar,” ucap Hery.
Baca juga:Perguruan Silat Bentrok di Banyuwangi, Ratusan Polisi DisiagakanWarga Madura Ramai-Ramai ke Kantor Desa Bawa Celurit, Ternyata Ini yang TerjadiTak Terima Temannya Dipalak Rokok, Dua Kelompok di Manado Bentrok Pakai SajamGugur saat Konflik di Pulau Haruku, Briptu Mohamad Faisal Naik Pangkat Luar BiasaJenazah Briptu Faisal Korban Bentrok Warga di Pulau Haruku Dimakamkan di AmbonBicara Insiden Wadas & Parigi Moutong, Kapolri: Kami Tak Bermaksud Menyakiti Rakyat
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaSantri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTeguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaDiangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965
Terpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca Selengkapnya