Dua jenderal polisi aktif diisukan jadi menteri Jokowi
Merdeka.com - Dua jenderal polisi aktif Komjen Budi Gunawan dan Irjen Pol Syafruddin diisukan masuk daftar calon menteri Jokowi. Nama keduanya sudah disetorkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Budi merupakan bekas ajudan Megawati, saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan (Kalemdik) Polri. Sementara Syafruddin bekas ajudan Jusuf Kalla (2004), kini menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Markas Besar Kepolisian RI (Polri).
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti mengatakan perwira tinggi polisi yang menjadi menteri harus mengundurkan diri dari anggota kepolisian. "Ya prosedurnya harus mengundurkan diri dari kepolisian, pensiun dini," kata Badrodin saat dihubungi, Selasa (21/10).
Badrodin mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi antara pihak Polri dan Istana. Pihaknya juga belum mengkonfirmasi kepada Budi maupun Syafruddin terkait isu ini. "Belum, beritanya juga belum jelas," katanya.
Meski demikian, pihaknya menyambut gembira bila ada pati Polri yang terpilih untuk menjadi menteri. "Kalau ada yang terpilih, ya senang juga," ujarnya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie menegaskan bahwa Komjen Budi Gunawan tidak memiliki rekening gendut sebagaimana dituduhkan.
Dia mengatakan pada 2010, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis informasi bahwa Budi Gunawan merupakan salah satu dari beberapa jenderal yang diduga memiliki rekening gendut.
"Tidak fair bila orang selalu beranggapan bahwa Pak Budi terkait dengan rekening gendut," kata Ronny.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Pensiunan Jenderal Polisi Bergelar Profesor Berkali-kali Dipercaya Jokowi, Terbaru Dipilih untuk Duduki Posisi Penting
Pada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca Selengkapnya