Merdeka.com - Setelah bergelut dengan si jago merah, kebakaran kantor pusat operasional Bank Aceh di Jalan Tgk Daud Beureueh, Rabu (22/4) akhirnya berhasil dipadamkan. Kebakaran terjadi pukul 06.00 WIB dan berhasil dijinakkan sekitar pukul 10.00 WIB.

Proses pemadaman kantor pusat Bank Aceh melibatkan 16 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan satu unit Damkar bertangga milik Pemerintah Kota Banda Aceh. Proses pemadaman ini juga dibantu oleh mobil Damkar dari Kabupaten Aceh Besar.

Pantauan merdeka.com, seluruh bangunan gedung Bank Aceh yang berlantai tiga ludes terbakar hingga ke atap gedung. Semua berangkas terbakar, termasuk 4 unit mesin ATM milik Bank Aceh.

Sedangkan 3 unit mobil jenis MPV selamat dari amukan si jago merah, hanya satu mobil yang hanya sedikit terbakar depan. Namun kaca mobil tersebut sudah pecah. Sedangkan satu lagi mobil operasional keliling yang baru satu minggu dibeli selamat dari amukan api.

Kasi Darurat Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ibnu Sakdan menjelaskan api sudah berhasil dipadamkan. Akan tetapi petugas pemadam kebakaran tetap berada di lokasi agar tidak lagi terbakar dan menjaga tidak menjalar api ke tempat lain.

"Sudah padam, meskipun ada beberapa api yang masih ada, makanya kita tetap berada di lokasi untuk berjaga-jaga, mengamankan lokasi," kata Ibnu Sakdan di lokasi kejadian.

Di lokasi kejadian ada ribuan warga memadati kawasan tersebut melihat Bank Aceh terbakar. Bahkan banyak yang mengabadikan momen kebakaran tersebut. Sedangkan pihak kepolisian sibuk mengatur dan mengarahkan warga agar tidak mendekati lokasi kebakaran.

Sementara itu Direktur operasional Bank Aceh, Rusydi M Adam saat diminta tanggapannya meminta kepada nasabah Bank Aceh tidak perlu khawatir. Karena operasional untuk keperluan nasabah tidak ada gangguan yang berarti.

"Tidak perlu khawatir, transaksi bank tetap tidak mengalami gangguan yang berarti," kata Rusydi M Adam.

Dia mengatakan semua kantor Cabang Bank Aceh di seluruh Aceh tetap bisa beroperasi seperti biasanya. Karena transaksi Bank Aceh sekarang sudah berlaku secara online, meskipun kantor pusat terbakar operasionalnya bisa berjalan seperti biasa.

Menurutnya, tidak terjadi mengalami gangguan mengingat server Bank Aceh dan seluruh data ada di Jakarta. Sehingga meskipun kantor pusat terbakar, seluruh data masih tersimpan dengan baik dalam server tersebut.

"Kita punya server di Jakarta, makanya tetap bisa beroperasi, meskipun kemungkinan ada keterlambatan paling lama 1 jam," jelasnya.

Sedangkan uang yang tersimpan dalam berangkas dalam kantor, katanya, aman dari kebakaran. Karena berangkas uang tersebut tahan terhadap kebakaran.

"Aman uang yang tersimpan dalam berangkas, karena tidak terbakar," imbuhnya.