Dua Bocah Kakak Beradik di TTS NTT Tewas Diduga Keracunan Makanan
Merdeka.com - Dua orang bocah kakak beradik bernama IK (9) dan MK (5) di Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas diduga keracunan makanan, Kamis (23/2).
Awalnya ketua RT setempat bernama Steven R Kailaku (46), mendapat kabar dari warga bernama Yeremias Toto yang melaporkan bahwa dua anak perempuan dari Risman Kase telah meninggal.
Yeremias Toto meminta Steven R. Kailaku untuk mendatangi rumah Risman Kase. Tiba di rumah Risman Kase, Steven Kailaku melihat korban IK telah meninggal dunia.
Sedangkan Risman Kase, Maria Nitbani dan MK sedang mengeluh sakit pada bagian perut. Steven Kailaku pun keluar dari dalam rumah dan duduk di depan rumah bersama masyarakat sekitar.
Menurut Steven Kailaku, korban IK meninggal pada Rabu (22/2) sekitar pukul 21.00 WITA. Kemudian pada Kamis (23/2) sekitar pukul 02.00 WITA, dia bersama masyarakat sekitar mendengar kabar lagi bahwa MK juga telah meninggal dunia.
Sekitar pukul 04.00 WITA, Steven bersama masyarakat sekitar ke rumah Anton Kabnani selaku Kepala Dusun setempat untuk melaporkan kejadian tersebut. Selanjutnya mereka bersama-sama mendatangi tempat kejadian.
Risman Kase dan istrinya Maria Nitbani yang juga orang tua kedua korban dijemput petugas Puskesmas Kapan menggunakan mobil ambulans, untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.
Kepala Dusun Antonius Dominggus Kabnani mengaku, ia mendapat informasi dari Steven Kailaku soal kejadian ini. Sehingga bersama masyarakat dan keluarga bersama-sama memandikan kedua jenazah untuk disemayamkan di rumah duka.
Kepala Desa Fatukoto, Yosafat Baun kemudian melaporkan ke Kanit Reskrim Polsek Mollo Utara dan dilakukan pengecekan kebenaran informasi itu ke Puskesmas Kapan.
Diperoleh informasi, kedua korban dan orang tuanya mengkonsumsi ubi jalar pada pagi hari. Saat siang, keluarga ini mengkonsumsi jagung, dan pada malamnya mereka mengkonsumsi nasi dengan sayur labu. Setelah mengkonsumsi mereka merasa diare.
Kedua orang tua korban telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas Kapan namun dalam kondisi lemas.
"Dugaan awal kedua korban meninggal diakibatkan keracunan makanan," ujar Kapolres TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, Jumat (24/2).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaIsnawati (34) dan anaknya meninggal dunia di tempat saat tertimpa truk atau angkutan khusus tambang di Desa Gorowong, Parungpanjang, Bogor.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnya