dr Reisa Broto Minta Masyarakat Waspada Bersama dan Pertahankan Status PPKM Level 2
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Tanah Air mulai mereda. Tetapi Masyarakat di sejumlah daerah terpantau semakin meningkatkan kedisiplinan mereka dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk menghindari euforia dan mempertahankan kewaspadaan.
"Langkah yang terbaik memang mempertahankan apa yang sudah dicapai, bukan menurunkan kewaspadaan," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro, dalam rilis diterima merdeka.com, Sabtu (18/9)
Dia menyebut Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi wilayah yang mampu menjalankan pembukaan aktivitas masyarakat dengan baik, tanpa menimbulkan lonjakan kerumunan dan mobilitas. Berdasarkan data Sigap Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mobilitas masyarakat Jawa Tengah, khususnya Semarang di area pusat perbelanjaan, restoran, kafe atau pusat jajanan, mengalami peningkatan tetapi tidak drastis.
Fakta ini, katanya, menunjukkan bahwa fungsi satgas dan konsistensi pemerintah daerah sangat penting untuk mengawasi potensi kerumunan di ruang publik. Peran serta para pemimpin daerah yang tetap menjaga disiplin protokol kesehatan warga secara intens di tengah penurunan level PPKM sangat layak mendapatkan apresiasi.
Oleh karena itu, dr Reisa mengajak masyarakat tetap menaati protokol kesehatan guna menyempurnakan ikhtiar pemerintah pusat dan daerah, serta aparat terkait seperti TNI, Polri, juga Satpol PP dalam mengendalikan situasi. Masyarakat juga diminta untuk tetap berikhtiar dengan memakai masker secara benar hingga menutupi bagian hidung dan mulut mulai dari batang hidung sampai ke ujung dagu sesuai anjuran Satgas COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku.
dr Reisa menambahkan wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, serta Gerbang Kertasusila di Jawa Timur tidak dapat sendirian bekerja mempertahankan status level 2 mereka. Sebab cara paling utama adalah menghindari sikap egois dalam melakukan mobilitas. Apalagi berdasarkan Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 memperlihatkan adanya penurunan kedisiplinan memakai masker di masyarakat.
"Kita sudah lihat pengalaman di banyak negara, jadi kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan berbagai negara. Caranya, waspada bersama-sama dan pertahankan status level 2, bahkan perbaiki," tutur dr Reisa.
Sebab kelengahan melonggarkan disiplin akan mengarah ke naiknya level PPKM, yang berujung penutupan ruang publik, seperti mal dan bioskop yang minggu ini baru dibuka kembali di wilayah level 2. Selain itu juga ditundanya Pembelajaran Tatap Muka yang sudah diujicobakan sejak 30 Agustus 2021.
"Jangan sampai noda setitik, rusak susu sebelanga. Karena lalai satu, dua orang, seluruh warga sampai anak kita yang sedang gembira sekolah lagi, jadi sengsara karena kita. Yuk bisa, untuk Indonesia," tutup dr Reisa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praktisi kesehatan masyarakat dr. Reisa Broto Asmoro memaparkan sejumlah tanda-tanda perundungan atau bullying pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua.
Baca SelengkapnyaTim dokter masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaJika dulu pernah menimba ilmu dan sama-sama menyandang status siswa SMA, kini terdapat perbedaan status di antara mereka.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaSaksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut berjumlah 11 orang.
Baca SelengkapnyaPiala Adipura terakhir diraih Banyuwangi pada tahun 2017.
Baca SelengkapnyaTahun baru, dua warga Blitar ditemukan membusuk dengan kondisi bersimbah darah
Baca Selengkapnya