Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD Desak Hotel Seruni segera buka akses jalan warga

DPRD Desak Hotel Seruni segera buka akses jalan warga Ilustrasi demo warga. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pengelola Hotel Seruni didesak segera membuka akses jalan warga Kampung Bojong Kaum dan Gandamanah, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor yang hingga saat ini masih ditutup. Hal ini karena akses jalan tersebut sangat penting dan berdampak terhadap ekonomi warga sekitar.

"Hotel Seruni kan perusahaan swasta yang paling besar usahanya di kawasan Puncak, sudah seharusnya jalan tersebut segera dibuka sebagai bentuk bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR)," ujar Ketua Komisi I (Perizinan, Hukum dan Pertanahan) DPRD Kabupaten Bogor Kukuh Sriwidodo saat dihubungi via telepon selularnya, Kamis (18/12).

Lebih lanjut dia menegaskan pihaknya meminta pengelola Hotel Seruni tidak berlarut-larut dalam menyelesaikan permasalahan dengan warga sekitar. "Karena secara tidak langsung kalau dibiarkan, yang rugi bukan cuma warga tapi secara ekonomi Hotel Seruni juga rugi," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman (DTBP) Riza Idris. Meski bukan kewenangannya, namun Hotel Seruni seyogyanya tidak bersikap arogan dalam menyelesaikan masalah dengan warga.

"Kalau dari sisi pengawasan bangunan, kita sudah mengkaji dan sudah sesuai dengan izin site plan pengembangan yang diajukan pada 2009. Hanya ada pelanggaran masalah parkir dan jalan saja yang harus dibenahi," tandasnya.

Akan tetapi, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat Kecamatan dan Desa setempat agar terus mencarikan solusi atas aspirasi warga yang mengeluhkan soal ditutupnya akses jalan. "Harusnya pengelola Hotel Seruni bijaksana dalam menyikapi masalah dengan warga, bukan sama-sama keras. Kalau seperti itu bisa mengancam kelangsungan bisnisnya sendiri," ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan warga dua kampung mengancam aksi unjuk rasa terhadap hotel termegah satu-satunya di kawasan Puncak. Aksi tersebut akan dilakukan lantaran hingga saat ini keluhan masyarakat terkait arogansi pemilik Hotel Seruni yang menutup jalan menuju pemukiman penduduk. "Ya kalau tidak juga dipenuhi oleh Seruni, warga siap untuk demo," kata Tokoh Masyarakat Kampung Bojong Kaum, Desa Tugu Selatan, H Badrodin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihak warga sudah sampaikan bukti sertifikat yang menyatakan bahwa itu adalah jalan desa. "Sebanyak 200 warga juga sudah tanda tangan," terangnya.

Menurutnya, karena jalan ditutup, masyarakat kampung Bojong Kaum dan Gandamanah terpaksa harus memutar. Akibatnya perjalanan menjadi lebih jauh dan lebih merepotkan. "Sebelum ditutup, paling cuma 10 menit, sekarang jadi 30 menit kita nyampe rumah," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tugu Selatan, H Afif Lukman saat dimintai tanggapannya ia membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima surat protes warga. "Kita sudah melakukan pendekatan ke manajemen Hotel Seruni dengan melayangkan surat panggilan untuk melakukan mediasi, beberapa hari lalu ada dari manajemen hotel yang datang, ya mudah-mudahan saja permasalahan ini cepat terselesaikan dengan baik," ujarnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak
Bundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak

Agus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.

Baca Selengkapnya
Pungli di Rutan KPK Capai Rp6,1 Miliar
Pungli di Rutan KPK Capai Rp6,1 Miliar

Dewan Pengawas KPK menemukan ada 93 pegawai KPK yang diduga terlibat dalam perkara pungli.

Baca Selengkapnya
Dewas Sebut 90 Persen Tahanan KPK Terlibat Skandal Pungli Pegawai
Dewas Sebut 90 Persen Tahanan KPK Terlibat Skandal Pungli Pegawai

Masih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hotel Terbengkalai di Pandeglang Ini Punya Pemandangan Laut Indah, Ditinggalkan saat Krisis Ekonomi 1998
Hotel Terbengkalai di Pandeglang Ini Punya Pemandangan Laut Indah, Ditinggalkan saat Krisis Ekonomi 1998

Bangunan ini punya desain moderen dan hadirkan pemandangan langsung menuju laut

Baca Selengkapnya
Sudah Terlihat Mewah Meskipun Belum Selesai, Ini Sederet Potret Rumah Mona Ratuliu Yang Sedang di Bangun
Sudah Terlihat Mewah Meskipun Belum Selesai, Ini Sederet Potret Rumah Mona Ratuliu Yang Sedang di Bangun

Penampakan kamar yang menghadap ke kolam renang serasa berada di hotel

Baca Selengkapnya
Melihat Petirtaan Derekan, Pemandian Air Panas Kuno di Semarang yang Letaknya Tersembunyi
Melihat Petirtaan Derekan, Pemandian Air Panas Kuno di Semarang yang Letaknya Tersembunyi

Pemandian itu diduga sudah ada sejak ribuan tahun lalu

Baca Selengkapnya
Ini Tugas 'Lurah' dan 'Korting' dalam Praktik Pungli hingga Rp6,3 Miliar di Rutan KPK
Ini Tugas 'Lurah' dan 'Korting' dalam Praktik Pungli hingga Rp6,3 Miliar di Rutan KPK

Direktur Penindakan KPK, Asep Guntur menyebut kasus pungli tersebut telah terencana sejak tahun 2019 lalu yang dilaksanakan secara terstruktur.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Warga Pelalawan Diserang Gajah Sumatera, Punggung Robek hingga Dilarikan ke RS
Detik-Detik Warga Pelalawan Diserang Gajah Sumatera, Punggung Robek hingga Dilarikan ke RS

Sebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.

Baca Selengkapnya
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya