DPR Panggil Mendikbud Nadiem Minta Penjelasan Soal Penghapusan UN Besok
Merdeka.com - Ketua Komisi X Syaiful Huda PKB mengatakan Komisi X DPR RI mendukung penghapusan ujian nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Menurutnya, pelaksanaan UN selama ini hanya menjadi momok menakutkan bagi anak didik hingga guru.
"Sejak awal kita dukung hapus, karena UN kita bikin stres. Sekolah, guru, anak didik, bupati ikut stres juga. Karena (bupati) kan ingin daerahnya menjadi unggulan berprestasi," kata Syaiful Huda saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/12).
Untuk mendapatkan kejelasan mendetail perubahan format ujian, Komisi X yang membidangi pendidikan, olahraga dan pariwisata itu akan memanggil Nadiem untuk menjelaskan dalam rapat kerja di Komisi X pada Kamis (12/12) besok.
"Besok kami undang Mas Nadiem raker dengan Komisi X. Karena kebijakan ini dampak nasional, kita ingin mendapatkan penjelasan lebih detail," ujarnya.
Politikus PKB itu mengatakan sudah saatnya ada perubahan format UN untuk menjawab tantangan zaman. "Karena melihat tuntutan zaman dan masa depan maka UN harus diubah. Dengan rencana format pengganti itu, bagian dari solusi yang sepertinya sudah dicompare dengan negara lain," tandas Syaiful.
UN Dihapus 2021
Sebelumnya, Nadiem menegaskan bahwa Ujian Nasional atau UN 2020 merupakan yang terakhir. Pada 2021, UN akan digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
"Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," jelas Nadiem di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Menurut Nadiem, Ujian Nasional dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar. Materi UN juga terlalu padat, sehingga cenderung berfokus pada hafalan, bukan kompetensi.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril Unggah Momen Bercengkrama Akrab Saat Bertemu Mahfud MD: Persahabatan Pribadi Tak Pernah Pudar
Yusril menjadi tim hukum Prabowo-Gibran. Sementara Mahfud adalah cawapres nomor urut 2 sebagai salah satu pihak yang mengajukan gugatan ke MK.
Baca SelengkapnyaUsman Hamid: Keputusan Mahfud Mundur dari Kabinet Sangat Patut Dihormati
Keputusan Mahfud mundur terjadi di tengah krisis etika dari penyelenggara negara terutama eksekutif dan legislatif.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Pemilu 2024 akan Terjadi Perubahan
Hasto yakin Ganjar Mahfud merupakan pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud Tegaskan Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Bukan Gertakan: Makin Keras Pompanya Enggak Gembos
Mahfud menegaskan hak angket diwacanakan TPN Ganjar-Mahfud tidak gembos.
Baca SelengkapnyaIstana Buka Suara Respons Isu Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam
Mahfud yang juga berstatus Cawapres, mendadak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaTak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Debat Cawapres, Mahfud: Punya Rumah Semudah Punya Motor
Segala kebijakan pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan rakyat, termasuk memelihara fakir miskin seperti ketentuan Pasal 34 ayat 1 UUD.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaDulunya Memisahkan Daratan Kudus dengan Demak, Ini Jejak Keberadaan Selat Muria yang Masih Dijumpai Kini
Telah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca Selengkapnya