Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Minta Pakar dan Kemenkes Jangan Ketakutan Berlebihan Pada Varian Omicron

DPR Minta Pakar dan Kemenkes Jangan Ketakutan Berlebihan Pada Varian Omicron Corona. Unsplash ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Kementerian Kesehatan maupun pakar kesehatan tidak takut berlebihan dengan munculnya varian Omicron. Menurutnya, bersikap waspada saja sudah cukup untuk mencegah varian tersebut.

"Kami tentu mendorong untuk kementerian kesehatan, praktisi maupun pelaku kesehatan agar waspada saja dan jangan grogi dan jangan ketakutan yang berlebihan," katanya dalam diskusi 'Antisipasi Varian Omicron Jelang Nataru 2021' di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11).

Menurut politisi Golkar ini, belum ada penelitian yang menyatakan tingkat keparahan varian Omicron melebihi Delta.

"Toh juga sampai saat ini belum ada penelitian apapun yang mengatakan bahwa varian ini diluar lebih cepat menularkan, tingkat keparahannya lebih hebat dari delta ini belum ada," ujarnya.

Melki mengungkapkan, dari beberapa pendapat ahli, kecenderungan virus yang cepat menular, dampak keparahannya cenderung lebih rendah. Tetapi, hal itu belum berlaku bagi orang usia lanjut.

"Jadi dampak virus yang cepat menularkan itu ternyata tingkat keparahannya jauh lebih rendah untuk kategori yang berusia umum, ini belum berlaku bagi Lansia," pungkasnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR
Golkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR

Dia menyebut penambahan 2-3 persen itu berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
Politikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru

TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.

Baca Selengkapnya