DPR: Aneh bekas Bank Century dapat suntikan Rp 1,5 trilliun
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso memandang negatif soal dana talangan sebesar Rp. 1,5 trilliun yang dikucurkan ke Bank Mutiara. Pasalnya, Bank Mutiara yang merupakan bekas Bank Century menyebabkan gonjang-ganjing politik pada 2008 dan hingga kini kasus Century belum tuntas.
“Ini memang aneh, setelah situasi belum kondusif, ini menimbulkan pertanyaan. Ini membikin kita semua terkejut dan masih setengah-setengah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan,” ujar Priyo kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/12).
Lebih lanjut, Pimpinan Tim Pengawas Bank Century itu heran atas alasan apa Bank Mutiara mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun.
“Atas alasan apa dan atas dasar hukum apa, tapi kalau pihak LPSK meyakini itu, silakan saja asal dapat dipertanggungjawabkan saja,” jelas Priyo.
Sebelumnya diberitakan, Bank Mutiara, bekas Bank Century memperoleh penambahan modal RP 1,5 triliun oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selaku pemilik saham mayoritas. Kebijakan itu sudah disampaikan kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Sudah dilakukan hari ini, memang tidak perlu persetujuan olehDPR, karena LPS pemegang saham," kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Aziz Azhar kepada merdeka.com, Jumat (20/12).
Sebagaimana surat yang dikirim Sekretaris Perusahaan LPS Samsu Adi Nugroho kepada DPR kemarin, penyuntikan modal Rp 1,5 triliun itu dilakukan atas permintaan pengelola Bank Mutiara, setelah mendapat otorisasi dari Bank Indonesia.
Alasannya, rasio kecukupan modal (CAR) bank yang bermasalah itu sempat anjlok dari batas minimal 8 persen. Tambahan modal itu diharapkan bisa menopang bank tersebut, sehingga sesuai dengan profil risikonya. Tambahan modal dari LPS membuat CAR Bank Mutiara menjadi berada di kisaran 14 persen.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang
Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaSosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia
Pria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaBanyak BPR Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp329 Miliar Sepanjang 2023
Saat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaPimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal
JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca Selengkapnya