DPD setuju pemerintah setop pengiriman TKI ke Timur Tengah
Merdeka.com - Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas menyatakan sangat tepat langkah pemerintah menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) PRT ke kawasan Timur Tengah. Langkah itu harus segera diikuti pelaksanaan yang ketat oleh Kementerian Luar Negeri.
"Dua kementerian ini harus bekerjasama dengan baik agar kebijakan tersebut dapat diterapkan," kata Hemas dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (6/5).
GKR Hemas memandang, pengiriman TKI PRT ke kawasan Timur Tengah selama ini sangat banyak mendatangkan masalah, terutama bagi tenaga kerja perempuan. "Mereka kerap dilecehkan, tak dipenuhi hak-haknya, bahkan seenaknya bisa dipindahtangankan ke majikan lain," tutur Hemas.
Perlakuan itu bukan hanya merendahkan martabat bangsa dan negara, tapi juga penderitaan panjang bagi TKI bersangkutan. "Sudah tak terhitung jumlah yang meninggal dan cacat seumur hidup, diperbudak tanpa gaji, dan diperlakukan tidak senonoh," kata Hemas.
Penghentian ini dinilai Hemas akan memberi pelajaran para kawasan Timur Tengah mengenai kebutuhan mereka terhadap PRT dari Indonesia. "Agar mereka lebih tahu untuk menghargai manusia. Mereka juga membutuhkan PRT, bukan hanya dibutuhkan oleh PRT. Penghentian ini strategis dan menunjukkan sikap yang jelas dalam membela warga negara," katanya.
Pemerintah memang harus mencarikan jalan keluar agar penghentian pengiriman tidak mengakibatkan pengangguran atau kesengsaraan bagi banyak orang yang seharusnya dapat menjadi TKI. "Pemerintah harus memperbanyak lapangan kerja yang dapat mereka akses," ucapnya.
Pada sisi lain, dia meminta Kementerian Luar Negeri segera menunjukkan reaksi positif dengan melakukan tindakan pencegahan yang memadai dan memperketat pengawasannya. "Jangan sampai penghentian ini berhenti di atas kertas, sedangkan di lapangan terjadi akal-akalan yang lolos dari penjagaan Kemenlu," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DKPP diharapkan bisa bekerja secara lebih nyaman, melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya,
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca SelengkapnyaBawaslu dianggap tidak transparan dan tidak profesional dalam menjalankan tugas
Baca SelengkapnyaPemerintah Pastikan Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaKedua pengaduan itu telah dilaporkan ke Bawaslu RI pada 19 Februari 2024 dan dibalas pada 22 Februari 2024, dengan status laporan tidak memenuhi syarat materil.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca Selengkapnya