Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Dosa-dosa' Budi Waseso tak layak jadi calon Kapolri versi KontraS

'Dosa-dosa' Budi Waseso tak layak jadi calon Kapolri versi KontraS Kabareskrim Irjen Pol Budi Waseso. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tengah menyaring nama-nama calon Kapolri baru pengganti Komjen Pol Budi Gunawan. Budi Gunawan dikabarkan tak jadi dilantik oleh Presiden Jokowi karena statusnya yang ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi oleh KPK.

Kompolnas bahkan sudah memiliki empat nama yang dinilai layak menjadi Kapolri. Mereka adalah Komjen Badrodin Haiti, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Dwi Priyatno dan Komjen Budi Waseso. Nama-nama ini baru akan diserahkan ke Jokowi setelah orang nomor satu di Indonesia itu pulang dari kunjungan kerja ke luar negeri.

"Ya sudah masukan dari kami harus ada empat kriteria. Kriteria pertama pangkat, kedua jabatan eselon satu, usia binkus, pengalaman pimpin Polda tipe A," tegas Adrianus Meliala usai melakukan wawancara terakhit dengan Komjen Budi Waseso di Baharkam, Mabes Polri Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun ada satu nama calon Kapolri yang menjadi sorotan publik dan pegiat antikorupsi. Dia adalah Kabareskrim Budi Waseso yang dinilai tak layak menjadi kandidat Kapolri berikutnya.

KontraS dan Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Reformasi Sektor Keamanan salah satu yang paling kencang mengkritisi pencalonan Budi Waseso ini. Mereka melihat, rekam jejak Budi Waseso yang menjadikan mantan Kapolda Gorontalo itu tak layak jadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu.

Berikut catatan buruk Budi Waseso yang menjadikan dirinya tak layak jadi Kapolri versi KontraS dihimpun merdeka.com, Sabtu (7/2):

Jadi Kabareskrim tanpa perpres Jokowi

Wakil koordinator KontraS, Krisbiantoro menyebut Kabareskrim Komjen Budi Waseso sama dengan Budi Gunawan yang banyak melanggar aturan karena mendapatkan karier prestisius di Polri secara instan. Karena pengangkatan Waseso sebagai Kabaresrim seharusnya dikonsultasikan dengan Presiden. Sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 4 Perpres 52 tahun 2010.Dia mengatakan, Budi Waseso menjadi Kabareskrim tanpa Perpres dari Jokowi. Hal ini yang disebutnya sebagai salah satu bentuk yang melanggar aturan perundang undangan."Mereka ini dua Budi nakal. Proses pengangkatan BG itu banyak menabrak. Jokowi hanya mendengar rekomendasi dari Kompolnas dan Menko Polhukam. Waseso saat diangkat jadi Kabareskrim seharusnya menggunakan Perpres. Tapi sampai saat ini, Waseso tak diketahui dapat seizin Presiden. Kami sangat mempertanyakan ini," kata dia di Kantor KontraS, Jl. Borobudur, Jakarta, Jumat (6/2).

Tak memenuhi syarat karena hanya Kapolda tipe B

Kabareskrim Budi Waseso juga disebut tidak memiliki syarat yang sah sesuai aturan untuk menduduki posisi Kabareskrim. Mengingat, dia hanya pernah menjabat sebagai Kapolda di Gorontalo atau Kapolda tipe B.Sementara dalam aturan, calon Kapolri paling tidak pernah menjabat Kapolda tipe A. Akan tetapi, aturan ini dibantah oleh Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti."Jadi kalau ada persyaratan harus Kapolda bintang satu atau dua itu tidak ada. Saya pikir tidak ada pengaruh. Ada juga Kapolri-Kapolri yang tidak pernah jadi Kapolda," tegasnya.Menurut Badrodin, belum ada SOP calon Kapolri harus bintang tiga dan pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A. "Belum ada SOP yang mengatur tentang itu. Karena kemampuan seseorang tidak diukur dari situ. Itu kan hanya pengalaman-pengalaman saja," terang Badrodin.

Tak pernah lapor LHKPN dan melanggar HAM

Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso dinilai telah melakukan pelanggaran HAM saat proses penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beberapa waktu lalu. Sebab dalam penangkapan itu, penyidik Bareskrim memborgol tangan Bambang Widjojanto.Untuk itu, KontraS mendesak Kompolnas dan Ombudsman untuk melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Budi Waseso guna menindaklanjuti hasil temuan Komnas HAM."Apalagi Budi Waseso tidak pernah sama sekali melaporkan LHKPN ke KPK dan PPATK," imbuhnya

Penyalahgunaan kekuasaan

Anggota koalisi yang juga mantan Koordinator KontraS, Usman Hamid menyebut Budi Waseso tidak pantas diberikan kenaikan pangkat menjadi Komjen Pol. Seharusnya, dia diberikan sanksi yang tegas akibat perbuatan yang dilakukannya itu. "Temuan Komnas HAM atas tindakan penangkapan Bambang Widjojanto terdapat ada dugaan pelanggaran HAM. Kami melihat ini ada penyalahgunaan kekuasaan, adanya penggunaan kekuasaan yang eksesif dan pelanggaran terhadap due process of law," kata dia di Kantor KontraS, Jl. Borobudur, Jakarta, Jumat (6/2). Menurut pasal 57 ayat (1) yang berisi tentang Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja kepolisian Republik Indonesia dinyatakan bahwa Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada jabatan dan kepangkatan Perwira Tinggi bintang dua keatas atau yang termasuk dalam lingkup jabatan eselon IA dan IB ditetapkan oleh Kapolri setelah dikonsultasikan dengan Presiden. Dengan melihat rekam jejak Budi Waseso yang belum pernah menjabat di posisi pelaksana tugas pokok di institusi Kepolisian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 4 Perpres 52 tahun 2010, maka kenaikan pangkat Budi Waseso tersebut kental akan nuansa politik. "Terlebih hasil temuan Komnas HAM juga tidak dijadikan bahan pertimbangan oleh Presiden Joko Widodo maupun Badrodin Haiti. Dan kini malah nama Budi Waseso justru masuk dalam bursa calon Kapolri," kata Usman.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Cendol, Dawet dan Cincau

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Cendol, Dawet dan Cincau

Cendol, dawet, dan cincau merupakan minuman tradisional yang populer di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bicara Debat Pamungkas Capres: Aku Was-Was Nanti Dikasih Nilai Berapa, Mungkin Nol, Sorry Yee

Prabowo Bicara Debat Pamungkas Capres: Aku Was-Was Nanti Dikasih Nilai Berapa, Mungkin Nol, Sorry Yee

Prabowo mengungkapkan, penilaian rendah membuatnya merasa was-was dalam menghadapi debat terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres

Baca Selengkapnya
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Canda Kaesang Terpaksa Bagi Sembako Pakai Celana Bola Usai Basah-basahan Terjang Genangan

Canda Kaesang Terpaksa Bagi Sembako Pakai Celana Bola Usai Basah-basahan Terjang Genangan

Kedatangan Kaesang untuk menghadiri kegiatan bazar paket sembako murah yang digagas oleh PSI.

Baca Selengkapnya
Tukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'

Tukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'

Sang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.

Baca Selengkapnya
Kisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan

Kisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan

Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran

Baca Selengkapnya
Menikmati Bakso Cumi-Cumi Khas Boyolali, Inovasi Unik dengan Bumbu Khas yang Lezat

Menikmati Bakso Cumi-Cumi Khas Boyolali, Inovasi Unik dengan Bumbu Khas yang Lezat

Rasa daging bakso yang gurih serta kenyalnya cumi menjadi perpaduan rasa yang menggugah selera.

Baca Selengkapnya