Dokter spesialis ditawari gaji Rp 50 juta di Papua
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya saat ini menyiapkan dana untuk menggaji dokter spesialis sebesar Rp 50 juta per bulan. Hingga saat ini daerah yang terletak di kawasan sungai Mamberamo tersebut belum mempunyai dokter spesialis.
Bupati Mamberamo Raya Demianus Kyeuw kyuew mengakui, untuk menarik agar para dokter spesialis mau bertugas di daerahnya maka pihaknya memberikan gaji sebesar itu ditambah fasilitas perumahan dan sebagainya.
Selain dokter spesialis, pihaknya juga memberikan gaji sebesar Rp 25 juta untuk dokter umum, kata Demianus seraya menambahkan, selain memberikan gaji yang lumayan besar pihaknya juga mengirim mereka untuk mengambil spesialis. Demikian dikutip dari antara, Selasa (7/8).
Dikatakan, untuk tahap pertama pihaknya membutuhkan tenaga dokter spesialis bedah, penyakit anak, penyakit dalam dan spesialis kandungan. Apalagi saat ini daerahnya sudah memiliki rumah sakit bergerak yang juga memiliki ruang rawat inap serta berbagai fasilitas pendukung lainnya misalnya ruang ICU, ruang operasi, ruang rontgen dan ruang khusus ibu dan bayi.
Rumah sakit bergerak yang diresmikan Menkes Nafsiah Mboi itu terletak di lokasi yang strategis karena dekat dengan pelabuhan dan lapangan terbang sehingga diharapkan masyarakat dapat dengan mudah menjangkaunya.
Rumah sakit tersebut nantinya akan terus dikembangkan baik itu peralatan, tenaga spesialis maupun daya tampung karena saat ini hanya mampu menampung 10 tempat tidur.
Demianus mengakui, dari sembilan distrik enam diantaranya sudah memiliki puskemas dan sudah ada tenaga dokter umum, karena saat ini baru tercatat tujuh dokter umum yang bertugas di Mamberamo Raya. Untuk menjangkau puskermas puskesmas tersebut, pihaknya menggunakan perahu motor menyusuri Sungai Mamberamo.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan dokter spesialis berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/8). Mereka menuntut agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dinaikkan.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaDokter Lo tutup usia pada Selasa (9/1) di RS Kasih Ibu, Solo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Baca SelengkapnyaTingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaJenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca Selengkapnya