Dokter di Bekasi turun ke jalan tolak kriminalisasi
Merdeka.com - Sekitar 50 dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kota Bekasi, Jawa Barat menggelar aksi simpatik di Jalan Raya Ahmad Yani, hari ini. Aksi tersebut bentuk solidaritas atas ditahannya salah satu dokter setelah didakwa melakukan tindakan malpraktik.
Ayu, seorang dokter di salah satu rumah sakit di Manado ditahan setelah Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman 8 bulan penjara pada 8 November 2013 lalu. MA menjatuhkan vonis itu setelah mengabulkan kasasi Kejaksaan Negeri Manado. Sebelumnya, putusan di pengadilan menyatakan Ayu bebas dari dakwaan.
Ketua IDI Kota Bekasi, Antony Tulak, mengatakan, dakwaan kepada Ayu setelah dokter itu menangani persalinan pasien SM. Namun, setelah menjalani operasi sesar, pasiennya dinyatakan meninggal dunia. Karena itu, Ayu dilaporkan ke pihak yang berwajib dan didakwa melakukan tindak pidana malpraktik.
"Ini kriminalisasi dokter," katanya di Bekasi, Jumat (22/11).
Menurut dia, hubungan dokter dengan pasien berlaku hubungan kerjasama. Dia mengatakan, tidak pernah menjadikan hasil pasti sembuh. Karena itu, dokter berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan kesembuhan pasien sesuai keilmuannya.
"Tak ada niatan sedikit pun dari semua dokter untuk mencelakai dan atau membunuh pasien," katanya.
Tindakan medis yang membutuhkan pertolongan segera atau kegawatdaruratan terkadang tanpa izin terlebih dahulu. Itu dilakukan karena dokter, memiliki keterbatasan waktu, atau sarana dengan mengusahakan kesembuhan pasien.
Menurut dia, kriminalisasi pada dokter akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan sehingga pasien dalam kondisi darurat tidak selamat karena dokter menjadi tak berani melakukan tindakan pertolongan darurat.
"Karena takut dipenjara. Kecuali dokter sengaja melakukan tindakan untuk mencelakai pasien, seperti aborsi," ungkapnya.
Ia menambahkan, hukuman pidana menjadi jalan terakhir yang harus dibuktikan dengan kongkret penyebab kematiannya secara visum kedokteran. "Kami berharap pengertian dari masyarakat supaya terjalin kerjasama yang harmonis, sehingga berdampak pada pelayanan yang maksimal," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dokter MY yang Diduga Cabuli Istri Pasien Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengacara: Masalah Pekerjaan
Pekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaMengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi
TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaDokter Muda di Jambi Tewas Kecelakaan Usai Difitnah Diteraki Maling Dikejar Warga dan Polisi
Korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca SelengkapnyaMiris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca Selengkapnya