Djarot ancam tangkap penimbun sembako jelang lebaran
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi hari raya Idul Fitri, terutama kesiapan stok dan harga pangan. Bahkan, dia meminta semua pihak berpartisipasi melakukan pengawasan terhadap oknum-oknum yang mencoba berlaku curang demi keuntungan personal.
Djarot mengatakan, kerap menemukan pedagang dan pengusaha yang mencoba memainkan harga pangan. Berkaca pada kecurangan tersebut, dia mengimbau agar transaksi non-tunai lebih digenjarkan sehingga dapat memperkecil celah kecurangan.
"Dengan begitu, beras subsidi akan tepat sasaran karena nggak lewat tengkulak. Kita harap jelang puasa, inflasi (di Jakarta) nggak tinggi. Kita fokus stabilitas harga, karena jelang puasa biasanya harga naik. Kita juga kerjasama dengan polri supaya kalau ketahuan ada yang nimbun kita laporkan, biar di tanggap," katanya di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Rabu (17/5).
Dia menjelaskan, akan ada langkah untuk menyebarkan harga bahan pokok ke seluruh kawasan ibu kota. Harapannya, ini menjadi informasi bagi warga dan dapat memotong mata rantai oknum-oknum yang biasa mempermainkan harga selama bulan puasa.
"Ini pentingnya kita kasih info tiap saat (soal harga pangan) biar nggak ada oknum yang mempermainkan harga dan menimbun. Kita memotong mata rantai dari hulu ke hilir, makanya ada BUMD. Supaya kalau ada keuntungan itu kembali ke petani bukan ke pedagang besar dan tengkulak," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya tambahan agar nantinya harga kebutuhan pokok tetap stabil, khususnya untuk bawang merah. Cara membeli langsung bawang merah pada petaninya langsung pada saat musim panen tiba.
"Kadang orang Indonesia inflasi bukan karena harga makanan tapi bumbu. Kemarin bawang merah naik tinggi banget, sekarang lagi panen raya. Makanya kita suruh mereka beli pas panen ke petaninya. Harga bisa Rp 4500 perkilo. Makanya kita bikin gudang. Pas panen raya pemerintah harus intervensi, supaya petani bisa untung," ungkapnya.
Djarot mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kerjasama dengan provinsi lain untuk menstabilkan harga di Jakarta. Dia mengungkapkan, setidaknya ada 5 provinsi yang saat ini sudah bekerjasama dengan Jakarta.
"Makanya kita kerjasama sama Lampung, NTT, Jatim, Jateng, Jabar untuk menstabilkan harga. Kuncinya adalah sinergi BUMD, SKPD, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BI untuk menjamin betul kita siap menghadapi puasa dan Lebaran," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaASN Pemprov Jateng Hadiri Konsolidasi PDIP di Semarang, Ganjar: Saya Tidak Diundang
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku tidak tahu sejumlah ASN Pemprov dan penjabat (Pj) kepala daerah mengikuti konsolidasi DPD PDIP di Semarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaFOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta
Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca Selengkapnya