Diyat pengampunan tak cair, nasib TKI Satinah terkatung-katung
Merdeka.com - Satinah, TKI asal Semarang yang divonis hukuman pancung oleh negara Arab Saudi hingga kini belum jelas nasibnya. Padahal pemerintah Arab Saudi telah memberikan pengampunan terhadap Satinah dengan membayarkan diyat sebesar Rp 18 milliar.
Persoalannya adalah, diyat tersebut tak kunjung dibayar oleh pemerintah Indonesia dengan alasan terlambat dalam pengajuan anggaran yang dilakukan Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi (kemenakertrans) di DPR.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf mengatakan, sebenarnya pihaknya sepakat untuk menyetujui permintaan diyat tersebut. Namun, kata dia, pengajuan dana Rp 18 miliar itu terlambat sehingga tidak dapat dicairkan.
"Sebenarnya kita akan menandatangani persetujuan anggarannya, tetapi masalahnya sudah tutup masa sidang dan tutup penganggarannya. Pada dasarnya kita menyepakati tenaga kerja bantuan kesana," ujar Nova di Gedung DPR Jakarta, Rabu (9/1).
Nova pun mempertanyan alasan keterlambatan pengajuan dana tersebut. Padahal, lanjut dia, Satinah sangat membutuhkan bantuan agar terhindar dari hukuman pancung.
"Nah kita juga bingung kenapa pengajuannya telat jadi ketika kita bahas jadi tidak bisa. Pas kita mau tanda tangan enggak bisa mekanisme pengangarannya sudah telat ini," imbuhnya.
Oleh karena itu, Nova akan meminta penjelasan terkait hal itu kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Sebab, menurutnya harus ada solusi akan hal itu.
"Karena harus ada solusi, tanda tangan untuk penganggaran tidak bisa tentu harus ada jalan lain. Jadi kita akan minta penjelasan menaker gimana penjelasannya ini akan dibawa raker," terang dia.
Selain itu, Komisi IX juga akan melakukan koordinasi dengan Komisi I sebagai mitra kerja Kementerian Luar Negeri untuk mengatur waktu berapa lama penangguhan pembayaran biaya diyat.
"Pastinya selain menaker, tentu jalan diplomasi ada di Kemlu untuk mengatur waktu berapa lama pembayaran uang qisashnya," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya
Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI AL Tangkap 'Kijang' Bawa 70 Kg Sabu Asal Aceh
Tiga orang berinisial IA, RY dan SR berhasil diamankan.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPensiunan TNI AU Berpangkat Kapten Panik Tersesat saat Umrah, Ditolong Seorang Wanita 'Ibu ini Malaikat Apa'
Pensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.
Baca SelengkapnyaTiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu
Tim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca Selengkapnya