Merdeka.com - Meski menerima putusan hakim yang memvonis dirinya hukuman tiga tahun penjara, terdakwa kasus pemerasan dan pencucian uang Hercules Rosario Marshall tetap bersikeras dirinya tidak melakukan aksi pemerasan. Menurutnya bisnis pengamanan yang dijalani bersama PT Tjakra Multi Strategi sah, dengan adanya surat perjanjian.

"Berdasarkan perjanjian yang dibuat dengan sadar, mereka mengundang saya ke tempat mereka. Saya datang tanda tangan," ujar Hercules usai persidangan, Jakarta, Kamis (8/5).

Untuk itu, lanjut Hercules, dia menyerahkan proses hukum ini kepada tim kuasa hukum. Tim kuasa hukum akan mengajukan banding terkait vonis tersebut. "Pengacara akan banding," ujarnya.

Dalam persidangan, Hercules juga membagikan surat perjanjian kesepakatan bersama. Dalam surat yang dibuat tahun 2011 tersebut, terdapat tanda tangan terdakwa dan perwakilan PT Tjakra Multi Strategi, Sukanto Tjakra.

Vonis tiga tahun yang diterima Hercules ini lebih ringan dua tahun dari tuntutan jaksa penuntut umum, yang menuntut terdakwa kurungan lima tahun penjara.

"Satu menyatakan terdakwa secara sah dan terbukti pemerasan berulang kali. Dua menjatuhkan pidana tiga tahun," kata Ketua Hakim Prim Haryadi.

Hercules dianggap melanggar Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan dan Pasal 3 Undang-undang nomor 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Dalam persidangan pembacaan tuntutan, jaksa penuntut umum menuntut mantan penguasa Tanah Abang tersebut dengan penjara 5 tahun.