Merdeka.com - Tak terima dituduh sebagai tukang santet, Mami Yusanti (29), warga Jalan KI Marogan, Lorong Ichwani, RT 25, RW 10, Kelurahan Kertapati, Palembang, melapor empat tetangganya ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (23/5).

Di hadapan petugas, Mami mengaku tuduhan itu berawal ketika bapak terlapor menderita penyakit batuk-batuk dan terkadang murung kemudian ada sedikit keanehan murungnya, seperti orang depresi berat.

Puncak tuduhan itu, pelapor dikeroyok oleh empat tetangganya sekitar pukul 09.00 WIB. Keempat tetangganya yang dilaporkan itu adalah, Rindi, Wati, Fatemi dan Sangkut.

Akibat pengeroyokan itu, pipi dan lehernya  mengalami lebam dan luka sayat akibat dicakar salah seorang pengeroyok. "Saya dituduh santet bapak mereka. Mereka juga mengeroyok saya. Saya tidak terima, makanya lapor ke polisi," ungkap Mami.

Mami menjelaskan, keempat terlapor curiga dengan dirinya yang kerap keluar malam. Mereka kemudian menduga dirinya mengguna-guna ayah mereka. Padahal, ia tak pernah melakukan seperti yang dituduhkan itu.

"Memang saya sering keluar malam untuk menyantet? Saya juga tidak ada masalah dengan keluarga mereka," kata dia menegaskan.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Djoko Julianto mengatakan, kasus yang dialami terlapor masuk ke ranah tindakan yang tidak menyenangkan dan pengeroyokan.

Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya akan memanggil keempat terlapor untuk dimintai keterangan. "Jika terbukti bersalah, terlapor akan dihukum sesuai perundang-undangan," ujarnya.