Merdeka.com - Yohanes Andi (25), mengaku telah menjadi korban pemerasan oleh dua orang yang mengaku sebagai polisi Satuan Narkotika dan Obat Berbahaya (Narkoba) Polrestabes Semarang. Aksi pemerasan itu terjadi saat lelaki warga Perumoahan BSB Graha Taman Pelangi, Mijen itu ditangkap dua polisi dengan tuduhan terlibat narkoba.

"Itu kejadiannya, hari Minggu (14/9) pukul 16.00 WIB sore kemarin. Saat itu, saya ditangkap karena dituduh terlibat peredaran narkoba dan penadah barang curian," kata dia, saat mengadukan ke penyidik Polrestabes Semarang Jawa Tengah, Selasa (16/9).

Tak hanya menakut-nakuti korban dengan tuduhan tersebut, dua polisi itu juga menuduh korban terlibat aksi pembunuhan. Parahnya lagi, saat itu kedua pelaku langsung menangkap Yohanes dan memborgol kedua tangan untuk kemudian diangkat dalam mobil Toyota Avanza.

"Saat di dalam mobil, saya dikasih tahu sama mereka (pelaku) kalau mereka memang sengaja menangkap saya," urainya.

Lantaran takut dipenjara oleh dua polisi itu, dia mengaku, langsung mengiyakan permintaan kedua pelaku yang memalak uang senilai Rp 30 juta. Uang tersebut, menjadi tebusan agar korban bebas hukuman penjara.

"Ya karena takut, saya langsung ngasih uang ke mereka. Tapi cuma sanggupnya Rp 20 juta. Setelah itu, saya langsung dilepaskan oleh mereka. Ditinggal begitu saja di jalanan," akuinya.

Mendapati dirinya diperas oleh dua polisi, korban langsung mengadukan kasusnya ke Mapolrestabes. Di lain pihak, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto, menyebut, laporan pemerasan dari korban saat ini sudah diterimanya. Untuk sementara ini kasusnya sedang ditangani oleh pihaknya.