Ditolak calon mertua juga jadi alasan Letda Dylan iris kelamin

Merdeka.com - Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menjelaskan penyebab anggota TNI nekat memotong tangan dan kelaminnya pada Kamis (7/8) di Cimanggis Depok kemarin. Menurutnya alasan depresinya anggota TNI tersebut lantaran dia tidak kunjung naik pangkat karena tersangkut tindakan indisipliner.

"Yang potong tangan itu memang dia banyak pelanggaran dan akhirnya kena hukuman disiplin sehingga pangkat dan jabatannya tertunda. Dan ditambah lagi yang saya dengar calon mertuanya juga belum mengizinkan dia kawin jadinya dia makin stres," ujar Kapuspen TNI Fuad Basya di Sekretariat OI, Leuwinanggung Depok, Sabtu (9/8).

Menurut Fuad Basya, depresinya anggota TNI tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan mental seorang tentara. Fuad mengatakan bahwa setiap orang juga bisa stress tinggi apabila dihadapkan permasalahan yang sama.

"Ya dia kan manusia biasa, bukan masalah mental. Bayangin kalo teman-temannya sudah naik pangkat kedua tapi dia belum, ya kan stres juga ditambah belum boleh kawin jadinya makin depresi," kata Fuad.

Fuad mengatakan bahwa pihak TNI akan menanggung seluruh pengobatan Letnan Dua Dylan Abraham (29) yang merupakan anggota Kostrad Batalyon I Cilodong. Menurut hasil laporan dokter RSPAD, tangan anggota TNI itu sudah disambung namun belum dapat dipastikan bagaimana keadaannya.

"Ya seratus persen kita tanggung sampai sembuh di RSPAD dan sampai nyambung itu kalo bisa nyambung, kalau tidak nyambung nggak tahu saya, tapi kalau kata dokter sudah disambung tinggal nunggu perkembangannya," kata Fuad.

Fuad juga memberikan klarifikasi tentang keadaan Letda Dylan. Menurutnya Anggota TNI itu hanya memotong tangan kirinya tidak sampai memotong alat kelaminnya. Berdasarkan laporan dari dokter, Fuad mengatakan bahwa anggota TNI itu hanya mengiris pinggiran kelaminnya saja.

"Masalah kelamin, enggak putus itu orang cuma lecet di pinggirannya doang, enggak putus, yang putus tangan bukan kelamin," pungkasnya.