Ditjen Polpum Kemendagri Gelar Komunikasi Sosial Kemasyarakatan
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri menggelar kegiatan Komunikasi Sosial Kemasyarakatan dan Pembahasan Isu-Isu Strategis Bidang Organisasi Kemasyarakatan, di kantor LPOI, Jalan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018). Peserta yang hadir yakni 150 orang, dari elemen pengurus berbagai organisasi kemasyarakatan Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua LPOI, Said Aqil Sirajd, Sekum LPOI Lutfi MA Tamimi, Mayjen Soedarmo Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Brigjen (Pol) Merdisyam (Direktur Sosial Budaya Bantelkam Polri), dan Arief Tugiman (Staf Khusus BIN). Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah dan Ormas harus melakukan komunikasi yang baik secara intensif. Baik Ormas maupun Pemerintah harus bersinergi. Ormas adalah mitra pemerintah, dan Ormas berperan penting dalam memberdayakan masyarakat.
Ditjen Polpum Kemendagri menggelar kegiatan Komunikasi Sosial Kemasyarakatan ©2018 Merdeka.com
Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa Peran Ormas sangat penting dalam mengantisipasi situasi global yang sangat dinamis. Situasi global tersebut tentunya akan berimplikasi pada situasi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya di Indonesia. Bangsa Indonesia harus siap untuk dihadapkan pada tantangan yang besar terutama dengan muncul semangat fundamentalisme dan ultra-nasionalisme yang mengancam Kebhinekaan Indonesia.
"Saat ini, ketahanan nasional Indonesia berada pada kondisi 'kurang tangguh'. Gatra ideologi, utamanya terkait dengan wawasan kebangsaan, nasionalisme, dan kecintaan terhadap tanah air mengalami penurunan. Untuk itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk LPOI untuk dapat berperan serta menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat, dan tentunya juga menjaga Pancasila," ujar Soedarmo.
Jumlah Ormas saat ini berjumlah 396.876. Dengan begitu masifnya pertumbuhan Ormas, maka peningkatan peran dan fungsi ormas juga harus ditingkatkan. Selain itu, perlu juga untuk didorong terbentuknya kader-kader sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan ber-akhlakul karimah, memiliki karakter dan jati diri serta berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri pada kesempatan ini juga menegaskan bahwa ormas Islam berperan penting dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan Pemilu 2019. Dengan maraknya hoax, black campaign dan money politic dewasa ini, ditakutkan perpecahan terjadi di tengah masyarakat.
"Dalam hal ini Ormas dapat menjadi filter sekaligus pembendung, dengan membangun kesadaran di antara para kadernya dan pemberian edukasi kepada masyarakat, sehingga pada akhirnya kerukunan, persaudaraan, dan persatuan Indonesia dapat dijaga," ujar Soedarmo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaLebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaPurnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKecelakaan didominasi‘adu banteng’ sisi depan kendaraan yang saling bertabrakan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan kata ganti orang ini sangat penting dalam komunikasi sehari-hari agar percakapan menjadi lebih lancar
Baca Selengkapnya