Ditjen PAS janji bahas minimnya petugas Lapas ke tingkat menteri
Merdeka.com - Kurangnya pegawai penjaga Lapas dan Rutan ditengarai menjadi salah satu penyebab berulangnya kerusuhan di Lapas dan rutan. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Kementerian Hukum dan HAM sudah mengoordinasikan persoalan ini dengan instansi lainnya.
"Pak Menteri (Hukum dan HAM Amir Syamsuddin) dan pimpinan setingkat menteri sudah berkoordinasi untuk mengatasi kurangnya personel ini," jelas Plh Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Krisbanu, kepada wartawan di Lapas Labuhan Ruku, Senin (19/8).
Menindaklanjuti koordinasi itu, Kementerian Hukum dan HAM memerintahkan seluruh pihak Lapas dan Rutan untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka berkoordinasi dengan TNI dan Polri. "Ya ini menindaklanjuti koordinasi pimpinan setingkat menteri itu. Saya yakin Kapolri dan Panglima TNI juga memerintahkan jajarannya untuk membantu pengamanan," jelasnya.
Terpisah, Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan menyatakan sudah memerintahkan jajarannya untuk membantu pengamanan Lapas dan Rutan. "Saya sudah memerintahkan anggota saya untuk mengamankan Lapas dan rutan di wilayahnya," ucapnya di sela-sela evakuasi 500-an napi dari Lapas Labuhan Ruku ke 13 Lapas dan Rutan yang ada di Sumut.
Syarief memaparkan sejauh ini, sudah 25 napi atau tahanan yang tertangkap kembali. Beberapa di antaranya menyerahkan diri.
Saat ini, Polda Sumut melibatkan, intelijen serta reserse Polda Sumut dan dari Polres yang bertetangga dengan Polres Batubara untuk membantu pencarian napi atau tahanan yang melarikan diri.
"Karena Polres Batubara adalah Polres Persiapan maka harus di back up," jelasnya.
Syarief juga belum bisa memastikan jumlah napi dan tahanan yang kabur dari Lapas Labuhan Ruku. "Saya berharap tidak tambah lagi dari 30 orang, tapi kita akan mendata ulang. Seperti kejadian di Lapas Tanjung Gusta, semula angkanya masih belum jelas kan belakangan baru diketahui jumlah napi yang kabur 212 orang," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya
Mereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPetugas PPS dan Linmas di Bali Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp46 Juta
20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali sebelumnya jatuh sakit dan satu orang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman
Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Temukan Pelanggaran, 23 TPS pada 13 Daerah di Jateng Harus Gelar Pemungutan Suara Ulang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan sejumlah pelanggaran hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Baca Selengkapnya963 Petugas KPPS dan 98 Bawaslu di Sulsel Dapat Perawatan Medis
2.384 orang yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaSangat Dekat dengan para Petugas, Bocah di Papua Ini Menangis Ketika Prajurit TNI Berpamitan Pulang
Momen seorang bocah laki-laki di papua menangis saat akan berpisah dengan prajurit TNI.
Baca Selengkapnya33 Petugas Penyelenggara Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Paling Banyak KPPS
Pemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi
Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaPNS Pejabat Eselon 3 Buat Pengakuan Mengejutkan, Sebut Bupati Garut Ahli Palak
Pejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca Selengkapnya