Diterjang Hujan & Angin Kencang, Puluhan Pohon Serta Baliho di Palembang Roboh
Merdeka.com - Puluhan pohon, tiang listrik dan baliho di Palembang roboh setelah diterjang hujan serta angin kencang yang berlangsung lebih dari satu setengah jam.
Dari laporan, kejadian itu terjadi di beberapa lokasi seperti di Jalan Radial, Jalan Kolonel H Barlian, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Radial, dan kawasan lain. Mayoritas menimpa jalanan sehingga membuat lalulintas kendaraan macet. Beberapa kawasan lain mengalami listrik padam karena tiang listrik roboh.
Sekretaris Daerah Palembang, Ratu Dewa mengaku, telah menginstruksikan jajarannya untuk mengevakuasi agar aktivitas warga kembali normal. Sejauh ini belum ada laporan rumah atau korban jiwa dalam musibah itu.
"Saya sudah turun ke lapangan melihat kondisi. Benar, banyak pohon, baliho, tiang listrik, dan banner karena hujan dan angin kencang hari," ungkap Ratu Dewa, Jumat (22/4).
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sinta Andayani mengungkapkan, hujan lebat dan angin kencang hari ini disebabkan pengaruh tidak langsung dari pusat tekanan rendah dan siklon tropis mangga dan tumbuhnya tekanan udara rendah (Low Pressure Area) di Samudera Hindia Selatan pulau Jawa. Kondisi itu berpengaruh menarik aliran massa udara dari Sumatera Bagian Utara masuk ke wilayah Sumsel.
"Ketika massa udara sampai di Sumsel terjadi perlambatan gerak akibat belokan angin sehingga massa udara bertumpuk dan mengakibatkan hujan lebat dan angin kencang di Palembang," terangnya.
Dari pengamatannya, hujan di Palembang tadi berlangsung selama satu setengah jam dengan kuantitas 40 milimeter. Kondisi hujan tadi masuk dalam kategori hujan sangat lebat (>20 mm/jam) dan kecepatan angin maksimum tercatat 38 knots atau 72.2 km/jam.
"Diperkirakan masih berlangsung selama tiga hari ke depan di wilayah Sumsel dan harus diwaspadai," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaWarga pun diimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca Selengkapnya