Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditentang ormas, 'Pulau Buru Tanah Air Beta' gagal diputar di FFP

Ditentang ormas, 'Pulau Buru Tanah Air Beta' gagal diputar di FFP Film Pulau Buru. ©istimewa

Merdeka.com - Rencana penyelenggara Festival Film Purbalingga (FPP) memutar film 'Pulau Buru Tanah Air Beta' tidak terlaksana. Sebab, sekelompok massa menamakan diri dari Aliansi Pemuda Cinta Pancasila menghentikan gelaran.

Puluhan massa itu datang sekitar pukul 14.30 WIB. Sambil meneriakkan yel-yel. Mereka meminta kepada Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga menyelenggarakan FFP menghentikan pemutaran film, digelar di aula Hotel Kencana Purbalingga, Jumat (27/5).

"Hentikan pemutaran, karena itu adalah film propaganda komunis," kata salah seorang dari kerumunan massa.

Massa yang merangsek ke gedung pemutaran, diadang puluhan polisi dari Polres Purbalingga berjaga di gerbang hotel. Sempat terjadi aksi dorong oleh massa. Namun polisi berhasil menahannya.

Beberapa saat kemudian sempat terjadi negosiasi antara petugas dan massa. Namun, hal itu belum membuahkan hasil. Dalam orasinya, massa yang beberapa di antaranya mengenakan pakaian loreng hitam-oranye menyebut film tidak perlu diputar.

"Jangan putar film Buru, karena itu membuka luka masa lalu," kata koordinator aksi, Herry W.

Herry beralasan, film 'Pulau Buru Tanah Air Beta' tak layak diputar di FFP karena hanya mengungkit masa lalu. Ketika diajak untuk menonton bersama, dia menolaknya.

"Tak perlu (menonton). Alasannya tidak ada," ujar Herry.

Akhirnya, Direktur FFP, Bowo Leksono, bernegosiasi dan bersedia film 'Pulau Buru Tanah Air Beta' tidak diputar.

"Tetapi saya minta, semua teman-teman PP nonton film dua karya anak SMA Purbalingga," kata Bowo.

Keinginan itu tidak langsung direspon setelah kesepakatan tercapai. Namun, Bowo mendesak anggota ormas itu menonton. Akhirnya, mereka memasuki arena dan menonton film dokumenter karya anak SMA Purbalingga, berjudul 'Kami Hanya Menjalankan Tugas, Jenderal'.

Meski begitu, massa menolak pemutaran film 'Pulau Buru Tanah Air Beta', akhirnya keluar sebelum tayangan usai. Tak lama, rombongan massa pergi sekitar pukul 16.00 WIB.

Bowo mengaku kecewa dengan kelompok massa itu.

"Pemutaran film ini sudah kami programkan sebelumnya, dan tentunya ini sangat mengecewakan," ujar Bowo.

Bowo menjamin, peristiwa ini tidak akan menyurutkan semangat membuat film.

"Kami sebagai tukang putar film enggak mungkin berhenti untuk memutar film," ucap Bowo.

Sementara itu, programmer FFP 2016, Dimas Jayasrana mengemukakan, penghentian paksa pemutaran film 'Pulau Buru Tanah Air Beta' baru pertama terjadi dalam festival film di Indonesia.

"Kami menilai ini bukan soal menang atau kalah, tetapi kami sudah berusaha. Dan ternyata, jika di belahan dunia lain sudah berbicara bagaimana cara membuat kereta cepat yang bisa menempuh jarak jauh, di sini kita masih diributkan soal seperti ini," lanjut Dimas.

Dimas menambahkan, film karya sutradara Rahung Nasution itu bukan yang pertama atau yang terakhir, untuk menggambarkan konflik pada 1965. Dia menyebut ada beberapa film terdahulu, seperti 'Mass Grave' karya Lexy J. Rambadeta, menggambarkan penggalian kuburan massal orang-orang dituduh anggota Partai Komunis Indonesia di Jawa Tengah.

'Dalam konteks di sini, kami tidak membela film Rahung, tetapi kami membela akal sehat," ujar Dimas.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Bak di Film, Polisi Lawan Begal Kejar-kejaran sambil Tembak-tembakan

Bak di Film, Polisi Lawan Begal Kejar-kejaran sambil Tembak-tembakan

Baku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya